Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2023, 16:07 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sebab bibit kerang harus didatangkan dari luar daerah dengan harga mencapai Rp 3,3 juta per ton.

Setiap pembudidaya lazimnya membutuhkan minimal satu ton bibit untuk sekali budidaya.

Baca juga: Usung Semangat Tumbuh Bersama, Danamon Tanam 10.000 Mangrove di Pantai Tirang

"Kami sekarang masih mengumpul modal dulu sekaligus menunggu musim tebar benih kira-kira bulan dua," ujar Iput.

Karena tidak bisa mengandalkan mata pencarian sepenuhnya di sektor budidaya, maka suami Iput, Budi, sehari-hari bekerja sebagai buruh di kebun sawit.

Mereka hanya melakukan budidaya saat musim datang, itu pun jika ada modal.

"Dengan satu ton bibit, kami bisa dapatkan kerang dewasa sekitar tiga bulan kemudian, dengan harga jual Rp 20.000 per kilogram. Rata-rata kalau musim panen bisa dapat 1,3 ton," ujar Iput.

Baca juga: Eksistensi Mangrove Sangat Penting Melawan Perubahan Iklim

Selama budidaya, pengelola hanya butuh jaring waring sebagai pagar dan pemerataan agar kerang tidak menumpuk di satu titik.

"Perairan mangrove itu sudah banyak makanannya, kerang tidak perlu lagi diberi makanan tambahan," tuntas Iput.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau