KOMPAS.com - Baru-baru ini Stockholm didapuk sebagai kota paling hijau dan berkelanjutan di dunia oleh Corporate Knights.
Apa dan bagaimana rahasia ibu kota Swedia ini bisa menjadi top tier kota berkelanjutan?
Corporate Knights menilai Stockholm sebagai kota yang telah membuat kemajuan signifikan dalam hal keberlanjutan selama beberapa tahun terakhir.
Melalui sejumlah inisiatif dan upaya, kota ini telah berubah menjadi kota yang berkelanjutan, hijau, dan contoh bagi kota-kota lain di seluruh dunia.
Baca juga: 10 Kota Paling Berkelanjutan di Dunia, Tak Ada Jakarta
Upaya menuju keberlanjutan dimulai pada 1980-an ketika kota tersebut mengalami serangkaian krisis lingkungan, termasuk polusi udara, dan air.
Krisis ini menyebabkan Stockholm mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap pembangunan dan perencanaan kota.
Berikut adalah beberapa langkah yang diambil Stockholm untuk menjadi kota yang berkelanjutan:
Kendaraan umum:
Stockholm telah banyak berinvestasi dalam sistem transportasi publiknya, dengan fokus pada pengurangan emisi dan peningkatan efisiensi.
Kota ini memiliki sistem metro yang ekstensif, serta bus dan kereta beroperasi dengan energi terbarukan.
Baca juga: SIG-BRIN Kerja Sama Riset Ciptakan Produk dan Layanan Berkelanjutan
Dampaknya, transportasi umum menyumbang 80 persen dari semua perjalanan yang dilakukan, secara signifikan mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi.
Infrastruktur sepeda:
Stockholm juga berinvestasi dalam infrastruktur bersepeda, dengan jalur khusus, dan fasilitas parkir.
Kota ini juga menerapkan sistem berbagi sepeda, menjadikan bersepeda sebagai moda transportasi yang nyaman dan mudah diakses oleh penduduk.
Energi terbarukan:
Stockholm telah menetapkan target bebas bahan bakar fosil pada tahun 2040, dan untuk mencapainya, kota tersebut telah melakukan investasi yang signifikan pada sumber energi terbarukan seperti angin dan tenaga surya.
Pada 2019, sebanyak 70 persen konsumsi energi kota berasal dari sumber terbarukan.
Bangunan berkelanjutan:
Stockholm telah menerapkan standar efisiensi energi yang ketat untuk bangunan, mendorong penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan dan atap hijau.
Baca juga: Penerapan Konsep ESG dalam Membangun Bisnis Berkelanjutan
Kota ini juga memberikan insentif keuangan untuk mendorong pemilik bangunan memperbaiki bangunan mereka menjadi lebih hemat energi.
Pengelolaan sampah:
Kota ini memiliki sistem pengelolaan limbah yang komprehensif, mempromosikan daur ulang dan pengomposan.
Selain itu, ada target yang ditetapkan yakni nol sampah pada tahun 2040, dan pada tahun 2021, lebih dari 99 persen sampah kota didaur ulang atau digunakan untuk produksi energi.
Ruang terbuka hijau:
Stockholm memiliki banyak ruang terbuka hijau, taman, dan cagar alam, memberi penduduk kesempatan untuk terhubung dengan alam dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Tantangan
Namun, terlepas dari banyak upaya menuju keberlanjutan, Stockholm menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang signifikan adalah tingginya biaya infrastruktur dan teknologi berkelanjutan.
Baca juga: Lestari, Kontribusi KG Media Terhadap Isu Pembangunan Berkelanjutan
Kota mengatasi tantangan ini melalui kemitraan dengan sektor swasta dan publik, mencari dana dari organisasi internasional dan menerapkan insentif keuangan untuk mendorong penduduk dan bisnis mengadopsi praktik berkelanjutan.
Hasil dari upaya Stockholm menuju keberlanjutan sangat signifikan. Kota ini telah menjadi pemimpin global dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan, dengan prakarsa dan praktiknya diakui dan diberikan penghargaan secara internasional.
Kota ini juga mengalami penurunan emisi yang signifikan, peningkatan kualitas udara dan air, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan bagi penduduknya.
Salah satu pembelajaran utama dari perjalanan keberlanjutan Stockholm adalah pentingnya kolaborasi dan kemitraan.
Kesuksesan kota ini disebabkan oleh kesediaannya untuk bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk bisnis, penduduk, dan organisasi internasional, untuk mencapai tujuan keberlanjutannya.
Baca juga: 8 Bandara Paling Berkelanjutan di Dunia
Pembelajaran penting lainnya adalah perencanaan jangka panjang dan penetapan target yang ambisius, dan telah memberikan arah yang jelas menuju keberlanjutan serta memungkinkan kota untuk membuat kemajuan yang signifikan dalam mencapai tujuannya.
Dalam hal adaptasi, penduduk Stockholm telah menerima perubahan dan menjadi peserta aktif dalam inisiatif keberlanjutan kota.
Warga juga mengadopsi praktik transportasi berkelanjutan, seperti bersepeda dan angkutan umum, dan telah berpartisipasi aktif dalam program daur ulang dan pengomposan.
Untuk mengatasi tantangan pertumbuhan populasi dan kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan, Stockholm telah mengambil beberapa langkah kunci untuk menjadi kota yang berkelanjutan.
Baca juga: Mewujudkan Kota Hutan Berkelanjutan IKN Melalui Konsorsium
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya