Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Perlu Malu, Jalan-jalan Sendirian Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental

Kompas.com, 24 Agustus 2023, 12:18 WIB
Agis Maulana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Melakukan kegiatan tanpa pendampingan teman, seperti jalan-jalan ke taman atau mal, keliling kota, makan di restoran, dan menonton bioskop memang kerap menimbulkan rasa tidak nyaman.

Selain takut dianggap tidak punya teman, menjalani kegiatan-kegiatan tersebut sendirian memang agak janggal untuk dilakukan. Namun, Anda tidak perlu khawatir akan penilaian tersebut dan sebaiknya menormalisasi jalan-jalan dan berkegiatan sendirian di waktu-waktu tertentu.

Pasalnya, menyediakan waktu untuk jalan-jalan atau berkegiatan sendirian ternyata memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan mental. Anda bisa menikmati waktu sebaik-baiknya dan menjadi lebih bahagia.

Sebuah studi yang dikutip dari Washington Post mengatakan bahwa menikmati waktu dengan jalan-jalan atau berkegiatan sendirian bisa membuat orang lebih bahagia. Alasannya, dengan melakukan kegiatan sendirian, seseorang bisa lebih mempunyai banyak waktu untuk menjelajahi hal baru dan bebas untuk bepergian ke tempat yang disukai.

Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Tidak hanya itu, berjalan sendirian juga ternyata memiliki manfaat lain untuk menjaga kesehatan mental kita. Masih mengutip dari Washington Post, berikut adalah manfaat tersebut.

1. Mengurangi stres dan kecemasan
Menghabiskan waktu sendirian memberi kesempatan bagi seseorang untuk menepi sejenak dari ingar bingar interaksi sosial sehari-hari. Dengan demikian, seseorang memiliki waktu untuk merenung, mengisi ulang energi, dan menyeimbangkan kembali emosi. Dengan demikian, stres dan kecemasan bisa sedikit terangkat dari pikiran. Seseorang juga bisa sejenak melupakan keseharian yang sibuk.

2. Mendorong kreativitas
Kreativitas dapat muncul ketika seseorang fokus pada hal tertentu. Dengan memiliki waktu sendiri, seseorang mendapat ruang lebih untuk berimajinasi dan menemukan inovasi kreatif tanpa adanya gangguan dari orang di sekitar.

3. Membuat Anda lebih mengenal diri sendiri
Ketika berjalan bersama teman atau saudara, sering kali waktu banyak dihabiskan untuk membicarakan hal-hal yang umum. Padahal, jika seseorang mempunyai waktu sendirian, ia dapat melakukan aktivitas yang lebih pribadi, seperti refleksi dan evaluasi diri agar bisa lebih mengenal pribadinya.

Baca juga: 7 Manfaat Traveling untuk Kesehatan Mental

Bedakan antara kesepian dan solitude

Walaupun memiliki banyak manfaat, masih banyak orang yang enggan untuk beraktivitas seorang diri karena takut dianggap kesepian. Profesor di bidang marketing dari Robert H. Smith School of Business, Ratner, mengatakan, kebanyakan orang takut dianggap kesepian atau aneh.

“Alasan orang enggan pergi sendirian karena khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain”, ujar Ratner dikutip dari Washington Post.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya tahu bahwa kesendirian tidak selalu bermakna negatif seperti kesepian atau loneliness. Memilih untuk melakukan aktivitas sendirian secara sadar untuk menikmati waktu tanpa tekanan sosial bukanlah loneliness, melainkan solitude. Jadi, jangan merasa malu atau tidak nyaman menjalani aktivitas sendirian apabila itu adalah sebuah kegiatan yang Anda pilih secara sadar.

Bagi Anda yang ingin mencoba menjalani aktivitas sendirian tetapi masih malu atau tidak nyaman untuk melakukannya, berikut 3 tip yang dapat diikuti.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga dan Latihan Fisik bagi Kesehatan Mental

1. Mulailah dari langkah kecil
Anda bisa mulai dari melakukan aktivitas kecil seperti jalan-jalan ke taman atau menonton film ke bioskop sendirian. Setelah itu, Anda bisa tingkatkan kepada aktivitas yang lebih besar. Misalnya saja, solo travelling.

2. Mulai dengan melakukan aktivitas yang disukai
Dengan memilih aktivitas yang disukai dan familiar, Anda dapat merasa lebih nyaman. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa canggung melakukan aktivitas tersebut.

3. Ingat bahwa punya waktu sendiri itu penting
Anda harus mengingat bahwa memiliki waktu untuk beraktivitas itu penting. Terkadang, interaksi sosial yang intens membuat pikiran lelah. Oleh sebab itu, Anda perlu sesekali menghabiskan waktu sendirian demi menjaga kesehatan pikiran dan mental.

Bagaimana, ingin mencoba meluangkan waktu untuk beraktivitas sendirian? Anda sebaiknya menyediakan waktu yang tepat dengan mengambil cuti atau mengosongkan jadwal di akhir pekan. Kemudian, jangan lupa rencanakan kegiatan yang ingin dilakukan dan ikuti tip di atas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau