Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pemanasan Global, Kemampuan Fotosintesis Hutan Tropis Dapat Berkurang

Kompas.com - 24/08/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kemampuan dedaunan di hutan hujan tropis dalam berfotosintesis, mulai dari Amerika Selatan hingga Asia Tenggara, dapat menurun karena tingginya suhu akibat perubahan iklim.

Kemampuan dedaunan berfotosintesis mulai menurun ketika suhunya mencapai sekitar 46,7 derajat celsius. Dan suhu dedaunan bisa jauh lebih panas dibandingkan suhu udara.

Laporan tersebut disampaikan dalam penelitian dari beberapa ilmuwan dari sejumlah negara termasuk AS, Australia, dan Brasil yang diterbitkan dalam jurnal Nature, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Target Pengurangan Emisi Indonesia Jauh dari Cukup untuk Redam Pemanasan Global

Para ilmuwan menggunakan data suhu yang dipancarkan dari sensor satelit termal di Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau ISS, 400 kilometer di atas Bumi.

Mereka menggabungkan faktor tersebut dengan observasi lapangan dari eksperimen pemanasan dedaunan.

Salah satu penulis penelitian tersebut, Christopher Doughty, profesor ekoinformatika di Northern Arizona University, menuturkan suhu ekstem telah terjadi di hutan.

Suhu puncak rata-rata di kanopi hutan hujan antara 34 derajat celsius hingga 40 derajat celsius, sebagaimana dilansir CNN.

Baca juga: Gletser Gunung Cilo di Turkiye Mencair Cepat, Alarm Nyaring Pemanasan Global

Saat ini, 0,01 persen dedaunan melewati ambang batas suhu kritis sehingga kemampuan mereka untuk berfotosintesis menurun, menurut laporan tersebut.

Walaupun persentasenya masih kecil, namun ancamannya diperkirakan akan meningkat seiring dengan pemanasan dunia.

Lebih banyak daun yang tidak dapat berfotosintesis dapat membuat tanaman atau pepohonan mati, sehingga memperburuk penyerapan karbon dari hutan.

Hal tersebut lantas menimbulkan ancaman terhadap hutan tropis dunia yang saat ini mencakup sekitar 12 persen dari planet bumi dan menampung lebih dari separuh spesies dunia.

Baca juga: Bukan Hanya Pemanasan, Era Pendidihan Global Sudah Dimulai

Hutan hujan tropis juga berperan penting dalam menyedot dan menyimpan karbon serta membantu mengatur iklim global.

Meskipun angka-angka tersebut mungkin tampak kecil, namun risikonya cukup besar mengingat betapa pentingnya pohon-pohon di hutan tropis bagi kehidupan, sistem iklim, dan planet Bumi.

“Hampir semua kehidupan, termasuk manusia, bergantung pada fotosintesis untuk makanan baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Kevin Collins, dosen senior bidang lingkungan dan sistem di Open University, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Kepada Science Media Centre, Collins menuturkan temuan dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemanasan global membahayakan fotosintesis.

Baca juga: Tahun 1998, Ilmuwan Ini Memperingatkan Pemanasan Global Sudah Dimulai

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau