Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Anak Penguin Kaisar Mati karena Es Laut Mencair, Pemanasan Global Jadi Biang Keladi

Kompas.com - 25/08/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pada akhir 2022, muncul kabar mencengangkan dari Benua Antarktika, Kutub Selatan. Diperkirakan 10.000 anak penguin kaisar mati.

Kematian massal anak-anak penguin kaisar tersebut disebabkan oleh mencairnya bongkahan es laut tempat mereka berpijak.

Anak-anak penguin kaisar itu diperkirakan tenggelam atau mati kedinginan sebelum bulu-bulu tahan air mereka bertumbuh dengan sempurna.

Tragedi tersebut merupakan catatan mengenaskan akibat pemanasan global yang semakin parah. Akan tetapi, peristiwa memilukan tersebut kemungkinan bukanlah yang terakhir.

Baca juga: Akibat Pemanasan Global, Kemampuan Fotosintesis Hutan Tropis Dapat Berkurang

Seorang peneliti Antarktika dari British Antarctic Survey (BAS) Peter Fretwell menyampaikan, situasi yang lebih parah kemungkinan besar akan terjadi.

Pada akhir abad ini, diperkirakan 90 persen koloni penguin kaisar akan punah, seiring dengan mencairnya es laut musiman di benua tersebut akibat pemanasan global yang terus berlanjut.

Dilansir dari BBC, Kamis (24/8/2023), Fretwell menyampaikan bahwa penguin kaisar sangat bergantung terhadap es laut untuk siklus perkembangbiakan mereka.

“Ini (es laut) adalah tempat stabil yang mereka gunakan untuk membesarkan anak-anak mereka. Namun jika es tersebut tidak seluas yang seharusnya atau mencair lebih cepat, burung-burung ini akan berada dalam masalah,” ujar Fretwell.

Satu-satunya cara untuk mencegah kepunahan penguin kaisar adalah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global.

“Masih ada harapan: kita bisa mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan. Namun jika tidak, kita akan membawa burung-burung ikonik dan cantik ini ke ambang kepunahan,” kata Fretwell.

Baca juga: Target Pengurangan Emisi Indonesia Jauh dari Cukup untuk Redam Pemanasan Global

Kematian massal

Penguin kaisar dewasa dan anak mereka di dekat stasiun penelitian di Terre Adélie, Antartika. Periset menemukan bahwa penguin jantan sering kali menyelinap ke luar dari koloni untuk berburu selama musim kawin. Penguin kaisar dewasa dan anak mereka di dekat stasiun penelitian di Terre Adélie, Antartika. Periset menemukan bahwa penguin jantan sering kali menyelinap ke luar dari koloni untuk berburu selama musim kawin.

Kematian 10.000 anak penguin kaisar penguin pada akhir 2022 tersebut dilaporkan oleh Fretwell dan timnya dalam artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Communications Earth & Environment.

Para ilmuwan melacak lima koloni di sektor Laut Bellingshausen Kutub Utara yakni di Pulau Rothschild, Verdi Inlet, Pulau Smyley, Semenanjung Bryan, dan Pfrogner Point.

Dengan menggunakan satelit Sentinel-2 Uni Eropa, mereka dapat mengamati aktivitas penguin-penguin tersebut dari kotoran yang mereka tinggalkan di es laut.

Berdasarkan pengamatan, penguin-penguin dewasa berbondong-bondong ke lautan es sekitar Maret saat musim kawin hampir tiba, mendekati musim dingin, di Kutub Selatan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau