Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 September 2023, 16:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

KOMPAS.com - Hywind Tampern, baru saja diresmikan peluncurannya oleh raksasa bahan bakar fosil, Equinor, di lepas pantai barat Norwegia.

Ini merupakan proyek jumbo yang dirancang dengan kapasitas 88 megawatt (MW), dan akan menghasilkan energi untuk memasok platform minyak dan gas di dekatnya.

Meskipun hal ini akan membantu mengurangi emisi dari ladang minyak dan gas, para aktivis iklim berpendapat inilah saatnya untuk menghentikan pengeboran bahan bakar fosil sama sekali.

Sebuah laporan baru dari Greenpeace mendasari betapa kecilnya peran pembangkit listrik tenaga angin dan solusi energi lainnya dalam portofolio Equinor.

Baca juga: Lonjakan Produksi Angin dan Matahari Bikin Harga Energi Turun

Equinor bermitra dengan perusahaan minyak lainnya OMV dan Vaar Energi di ladang angin ini, yang mulai memproduksi energi pada bulan November dan mencapai kapasitas penuh pada awal Agustus ini.

Energi yang dihasilkan akan mencakup sekitar 35 persen dari kebutuhan listrik untuk lima anjungan minyak dan gas lepas pantai di Laut Utara.

Platform ini bersifat intensif karbon, dan biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau gas untuk menjalankan mesinnya.

Equinor mengeklaim, melistriki lahan tersebut dengan tenaga angin akan mengurangi emisi CO2 dari ladang sekitar 200.000 ton per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 0,4 persen dari total emisi karbon dioksida Norwegia pada tahun 2022.

Hywind Tampen terdiri dari 11 turbin angin yang dipasang pada pangkalan terapung yang ditambatkan ke dasar laut, bukan dipasang di dasar laut.

Ini merupakan teknologi baru yang menurut pakar industri cocok untuk digunakan di perairan lebih dalam di lepas pantai dan Equinor berharap dapat mengembangkannya lebih lanjut.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Norwegia menargetkan 30 gigawatt tenaga angin lepas pantai pada tahun 2040, yang akan melipatgandakan keluaran listrik negara tersebut saat ini.

Elektrifikasi instalasi lepas pantai dan darat sangat penting jika Norwegia ingin mencapai tujuan iklim nasionalnya berdasarkan perjanjian Paris. Mereka berkontribusi sekitar seperempat terhadap keseluruhan emisi Norwegia.

Negara ini sedang melakukan tender pembangkit listrik tenaga angin komersial pertamanya, termasuk tiga pembangkit listrik tenaga angin terapung, pada musim gugur ini.

Seberapa besar investasi Equinor dalam transisi energi?

Equinor diketahui bertanggung jawab atas sekitar 70 persen produksi minyak dan gas Norwegia. Ini meningkatkan labanya sebesar 134 persen pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, setelah mendapatkan keuntungan dari tingginya harga gas di Eropa setelah perang di Ukraina.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau