Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Afrika Paling Berisiko Terdampak Perubahan Iklim

Kompas.com, 3 September 2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Anak-anak di Afrika menjadi kelompok yang paling berisiko terkena dampak dari perubahan iklim.

Mereka perlu dukungan untuk beradaptasi, bertahan hidup, dan merespons krisis iklim. Sayangnya, mereka diabaikan oleh oleh aliran pendanaan iklim global.

Menurut laporan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), anak-anak di 48 dari 49 negara Afrika masuk kategori berisiko tinggi atau sangat tinggi akibat perubahan iklim.

Baca juga: Ini Komitmen LIXIL Group Perangi Dampak Perubahan Iklim

Analisis tersebut didasarkan pada dampak yang diterima anak dari iklim dan lingkungan, seperti bencana, serta kerentanan mereka terhadap guncangan tersebut berdasarkan akses ke layanan dasar.

Anak-anak yang tinggal di Republik Afrika Tengah, Chad, Nigeria, Guinea, Somalia, dan Guinea-Bissau adalah kelompok yang paling berisiko.

Laporan tersebut juga mengkaji aliran dana iklim multilateral. Menurut kajian, hanya 2,4 persen dari pendanaan iklim global yang dapat diklasifikasikan dapat mendukung kegiatan responsif anak. Nilai rata-ratanya hanya 71 juta dollar AS per tahun.

“Anggota termuda masyarakat Afrika menanggung beban paling berat akibat dampak buruk perubahan iklim,” kata Lieke van de Wiel, Wakil Direktur UNICEF wilayah Afrika Timur dan Selatan, dilansir dari siaran pers.

Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Ini 3 Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan di Rumah

Van de Wiel menuturkan, anak-anak di Afrika menjadi kelompok yang paling tidak mampu mengatasi perubahan iklim karena kerentanan fisiologis dan buruknya akses terhadap layanan penting.

“Kita perlu melihat fokus pendanaan yang lebih kuat terhadap kelompok ini, sehingga mereka siap menghadapi gangguan yang disebabkan oleh perubahan iklim,” ujar van de Wiel.

Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa dari dampak guncangan dan tekanan iklim serta lingkungan.

Secara fisik, mereka kurang mampu menahan dan bertahan dari berbagai bahaya seperti banjir, kekeringan, badai, dan gelombang panas.

Dan secara fisiologis, anak-anak lebih rentan terhadap berbagai zat beracun seperti timbal dan polusi lainnya.

Baca juga: Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata, Subsidi Energi Fosil Malah Pecahkan Rekor

Laporan dari UNICEF juga mengungkapkan adanya korelasi bidang kesehatan, gizi, layanan sanitasi layak, dan air bersih yang kuat antara negara-negara dengan peringkat buruk dengan negara-negara dengan peringkat tinggi atau sangat tinggi.

Hal tersebut semakin menyoroti betapa rentannya anak-anak di Afrika terhadap dampak perubahan iklim.

Pada saat yang sama, anak-anak dan remaja berperan penting dalam perubahan dan keberlanjutan jangka panjang.

Ide-ide, kreativitas, dan keterampilan mereka perlu ditanggapi dengan serius dan menjadi bagian integral dari solusi termasuk kebijakan dan pendanaan.

UNICEF dan United Nations Environment Programme (UNEP) bekerja sama dalam sejumlah proyek yang menunjukkan bagaimana masyarakat di seluruh Afrika dapat menjadi lebih tangguh ketika mereka beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Baca juga: Emil Salim: Tinggalkan Program Tak Penting, Fokus Atasi Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau