Produktivitas tinggi diperlukan agar negara dapat bersaing di pasar global. Dia menyoroti peran sains dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas, serta pentingnya pendidikan bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Technology) untuk mendukung pengembangan teknologi.
Selain itu, Gita Wirjawan juga menyoroti dua isu fundamental di Asia Tenggara: bahasa dan ketimpangan uang beredar.
Kurangnya kemampuan berbahasa asing dan mengartikulasikan ide dan gagasan menjadi tantangan utama dalam berhubungan dengan masyarakat global.
Di sisi lain, ketimpangan uang beredar antara negara maju dan negara berkembang dapat diatasi melalui berhutang, perdagangan, dan pencetakan uang, dengan syarat utama tidak ada korupsi.
Terakhir, Gita Wirjawan juga membahas isu kepemimpinan dan peran kepemimpinan dalam mewujudkan perubahan. Gita Wirjawan mengkritik fenomena sensasionalisasi dalam kepemimpinan era Post-truth.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Global Diprediksi Lebih Rendah dari Perkiraan
Ia menekankan pentingnya pemimpin yang melayani publik sebagai salah satu solusi untuk memilih pemimpin yang kompeten dan berkomitmen untuk melayani masyarakat.
Gita Wirjawan juga mengingatkan peran media sosial dalam pemilihan pemimpin dan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kemampuan mereka, bukan popularitas di media sosial.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya