Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

KOMPAS.com - Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah menjadi fenomena selama pandemi Covid-19. 

Selain mencegah terpapar virus corona, bekerja dari rumah juga bisa menghemat pengeluaran transportasi, konsumsi makanan, serta energi.

Bahkan, studi terbaru dari Cornell University dan Microsoft memastikan, WFH juga menghemat sekitar setengah emisi gas rumah kaca (GRK) dibandingkan bekerja di kantor.

Para peneliti menemukan, karyawan di Amerika Serikat yang bekerja penuh waktu dari jarak jauh diperkirakan dapat mengurangi emisi mereka sebesar 54 persen dibandingkan dengan mereka yang bekerja di kantor.

Mereka merangkum, pandemi Covid-19 telah merevolusi cara bekerja dan di mana pun kita bekerja. Banyak orang yang pindah dari pusat perusahaan karena bekerja dari jarak jauh semakin diperbolehkan.

Baca juga: Kejar Target NDC, Agincourt Gencarkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Daripada menghabiskan lima hari seminggu dengan pola kerja pukul 09.00-17.00 di kantor, banyak dari kita sekarang bekerja dengan berbagai macam jam kerja dan kombinasi (hybrid).

Namun demikian, bekerja secara hybrid belum tentu merupakan kompromi yang baik dari sudut pandang penghematan emisi.

Menurut penelitian yang diterbitkan Proceedings od the National Academy of Sciences (PNAS), bekerja dari rumah satu hari dalam seminggu mengurangi emisi hanya sebesar dua persen.

Hal ini karena penghematan energi sebagai dampak tidak berada di kantor diimbangi oleh faktor-faktor lain seperti peningkatan perjalanan non-komuter dan penggunaan energi di rumah pada hari-hari belakangan ini.

Para peneliti juga menemukan, bekerja dua hingga empat hari di rumah mengurangi emisi GRK sebesar 11 hingga 29 persen.

Lantas, apa sumber emisi terbesar dari pekerjaan kantoran ini?

Untuk mempelajari dampak pola kerja yang berbeda terhadap emisi GRK, para peneliti menggunakan berbagai kumpulan data, termasuk data karyawan Microsoft sendiri, dan memeriksa lima kategori emisi termasuk penggunaan energi di gedung dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

Baca juga: Upaya Alam Sutera Ciptakan Hunian Rendah Emisi dan Ramah Lingkungan

Ternyata, TIK mempunyai dampak yang sangat kecil. Penurunan drastis CO2 yang dilakukan pekerja rumahan penuh waktu sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya penggunaan energi di kantor dan berkurangnya emisi dari perjalanan sehari-hari.

Dengan lebih sedikit pekerja yang berada di jalan pada jam-jam sibuk, penghematan WFH juga lebih besar, karena lebih sedikit lalu lintas cenderung meningkatkan penghematan bahan bakar.

Namun, bekerja dari rumah bukanlah obat mujarab, para penulis memperingatkan orang-orang yang mengeklaim bekerja dari rumah sebagai pendukung terciptanya Net Zero Emission (EMS).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau