KOMPAS.com – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berkomitmen kepada praktik bisnis berkelanjutan dapat meningkatkan daya saingnya di pasar domestik dan global.
Komitmen UMKM terhadap praktik bisnis berkelanjutan juga dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Arif Rahman Hakim.
Baca juga: UMKM Tekstil Jabar Menjerit Imbas Predatory Pricing di Social Commerce
Arif menekankan agar pelaku UMKM bertransformasi ke bisnis hijau secara berkelanjutan, sebagaimana dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM, Senin (25/9/2023).
“UKM harus berani berubah dan berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan global,” kata Arif.
“Serta berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” sambungnya dalam “Workshop On Capacity Building Program for Green Transition of Indonesia SMEs”.
Workshop ini diikuti oleh 30 UKM terpilih yang lolos seleksi dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Tol Trans-Sumatera Hidupkan UMKM Lampung dan Sumatera Selatan
Para peserta diberikan materi tentang transformasi bisnis hijau mulai dari kebijakan, tantangan, peluang, pasar potensial, skema pendanaan, hingga tren bisnis hijau di tingkat nasional dan internasional.
Para pemateri merupakan ahli yang berasal dari unsur pemerintah, sektor swasta, asosiasi industri, serta organisasi internasional, serta para ahli dari Korea.
“Para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif serta berkesempatan untuk menjajaki potensi kerja sama dengan UKM Korea dalam hal transfer teknologi dan joint venture,” tutur Arif.
Selain itu, sebanyak 10 UKM terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke lapangan, baik secara langsung maupun virtual pada November 2023.
Baca juga: Access Partnership: Android dan Google Play Dorong Pertumbuhan UMKM lewat Platform Digital
Kunjungan dilakukan bersama para ahli dari Korea Selatan untuk mendalami lebih lanjut transformasi bisnis yang harus dilakukan oleh UKM Indonesia.
Salah satu pelaku UKM yang masuk dalam 10 besar adalah Adytia Prayoga, Head of Business Strategic Waste4Change.
Dia menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan UKM Korea Selatan.
“Khususnya dalam hal transfer teknologi dan potensi joint business di masa depan,” papar Adytia.
Baca juga: Phapros Salurkan Dana Kemitraan Rp 2,5 Miliar untuk UMKM
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya