KOMPAS.com - Organisasi Maritim Internasional atau International Maritime Organization (IMO) memastikan komitmen keberlanjutan dalam melindungi lingkungan dari dampak pelayaran melalui kerangka peraturan yang kuat.
Hal ini ditegaskan dalam HUT ke-50 Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal, International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) pada 28 September 2023.
Perlindungan dan pencegahan lingkungan yang dimaksud mencakup pencegahan pencemaran lingkungan laut oleh kapal karena operasional atau kecelakaan.
Baca juga: Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri
Seperti diketahui, pelayaran internasional mengangkut lebih dari 80 persen perdagangan global untuk masyarakat dan komunitas di seluruh dunia.
Pelayaran dianggap sebagai metode transportasi internasional yang paling efisien dan hemat biaya untuk sebagian besar barang.
Pelayaran juga menyediakan sarana transportasi barang yang dapat diandalkan dan berbiaya rendah secara global, memfasilitasi perdagangan dan membantu menciptakan kesejahteraan antar bangsa dan masyarakat.
Tema keberlanjutan ini juga bertujuan untuk mendorong dialog lebih lanjut mengenai tahap selanjutnya dari upaya IMO guna lebih meningkatkan pemanfaatan dan perlindungan berkelanjutan terhadap planet dan lautan sejalan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB tahun 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Baca juga: Banyak Perusahaan Ingin Terapkan Keberlanjutan, Perlu Strategi Tepat Sasaran
Termasuk energi yang terjangkau dan bersih (SDGs 7), industri, inovasi dan infrastruktur (SDGs 9); aksi iklim dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan (SDGs 13 dan 14); dan pentingnya kemitraan dan implementasi untuk mencapai tujuan (SDGs 17).
IMO menegaskan, dunia bergantung pada industri pelayaran internasional yang aman, terjamin, dan efisien, yang merupakan komponen penting dari setiap program pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan pada masa depan dengan cara yang berkelanjutan.
Promosi pelayaran dan pembangunan maritim berkelanjutan merupakan salah satu prioritas utama IMO pada tahun-tahun mendatang.
Oleh karena itu, efisiensi energi, teknologi dan inovasi baru, pendidikan dan pelatihan maritim, keamanan maritim, manajemen lalu lintas maritim dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengembangan dan penerapan standar global akan mendukung komitmen IMO secara kelembagaan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya