Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Perusahaan Migas Komitmen Pangkas Emisi dalam COP28, Ekspansi Penangkap Karbon?

Kompas.com - 03/10/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Lebih dari 20 perusahaan minyak dan gas (migas) serta industri berat berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam KTT Iklim PBB COP28 pada November mendatang di Uni Emirat Arab (UEA).

Hal tersebut disampaikan Presiden COP28 Sultan al-Jaber, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (2/10/2023). Kemungkinan, akan ada penambahan jumlah perusahaan yang ikut bergabung berkomitmen mengurangi emisi sebelum KTT Iklim tersebut benar-benar digelar.

Baca juga: Presiden COP28: Dunia Kehilangan Kesempatan Capai Tujuan Perubahan Iklim

Akan tetapi, Jaber tidak merinci perusahaan mana saja atau langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mengurangi emisi dari penghasil karbon tersebut.

“Mereka yang ingin terlihat sebagai pemain energi yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, dan berkomitmen,” kata Jaber kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

KTT COP28 dijadwalkan berlangsung di Dubai, UEA, antara 30 November hingga 12 Desember.

Penunjukkan Jaber, yang merupakan bos BUMN minyak UEA, ADNOC, sebagai Presiden COP28 dianggap merupakan pilihan yang kontroversial.

UEA juga merupakan anggota organisasi pengekspor minyak atau OPEC, sekaligus salah satu pemain utama eksportir minyak bumi.

Baca juga: COP28 Umumkan Program Tematik

Pertemuan pemangku kepentingan

Sebelumnya, Jaber menyerukan agar COP28 tahun ini dijadikan sebagai tempat pertemuan emua pemangku kepentingan, termasuk industri bahan bakar fosil.

Dimasukkannya perwakilan industri bahan bakar fosil ke dalam KTT Iklim PBB ini merupakan langkah yang berbeda dengan COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada 2021.

Dalam COP26, perusahaan-perusahaan energi fosil mengeluh bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam acara tersebut.

Di satu sisi, beberapa Eropa dan negara pulau dan kepulauan kecil telah menyampaikan kekhawatirannya menjelang COP28.

Baca juga: COP28 dan UNFCCC Tanda Tangani Perjanjian Tuan Rumah

Mereka khawatir, beberapa negara penghasil migas ingin fokus pada perluasan teknologi penangkap karbon, bukan membatasi bahan bakar fosil secara langsung.

Jaber menepis anggapan bahwa teknologi tersebut merupakan celah untuk terus menggunakan bahan bakar fosil.

Dia mengatakan, para ilmuwan telah mengonfirmasi perlunya memperluas teknologi penangkap emisi karbon untuk mencapai tujuan iklim.

“Bukan saya yang mengatakan hal ini, namun para ilmuwan dan lembaga antar pemerintah yang bertanggung jawab dan juga fakta di lapangan,” ucap Jaber.

Baca juga: Presiden-Tertunjuk COP28 Desak Negara G20 Tunjukkan Solidaritas terhadap Aksi Iklim

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau