Jaber pernah bekerja sama dengan utusan iklim AS John Kerry dan utusan iklim China Xie Zhenua.
Dia mengaku optimistis bahwa kedua negara penghasil emisi terbesar di dunia tersebut akan berpartisipasi positif dalam COP28.
Diplomasi iklim antara kedua negara tersebut sempat pada Agustus 2022. Namun, pada Juli tahun ini, Kerry dan Xie memulai kembali pembicaraan ketika mereka bertemu di Beijing, China.
Jaber menuturkan, dana yang disetujui negara-negara untuk diluncurkan pada COP27 di Mesir tahun lalu untuk membantu negara-negara miskin mengatasi kerusakan permanen yang disebabkan oleh bencana iklim harus dilaksanakan selama COP28.
Banyak negara yang berbeda pendapat mengenai cara merancang dana tersebut. Beberapa negara berpendapat, dana tersebut hanya diperuntukkan bagi negara-negara yang paling rentan.
Sedangkan sejumlah negara lain berpendapat, semua negara berkembang harus mendapatkan akses ke dana tersebut.
Baca juga: Menuju COP28, Menanti KTT Iklim yang Ambisius
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya