Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Kemaritiman Indonesia, Kemenko Marves Paparkan 3 Strategi

Kompas.com, 7 Desember 2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memaparkan ada tiga strategi untuk membangun sektor kemaritiman di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengatakan, ketiga strategi tersebut adalah ekonomi, politik, dan budaya.

Dia menyampaikan, strategi tersebut perlu diterakna untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat berbasis ekonomi biru dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa maritim yang unggul.

Baca juga: BPK Kembali Jadi Pemeriksa Eksternal Organisasi Maritim Internasional

Hal tersebut disampaikan Erick dalam rapat koordinasi nasional bidang kemaritiman dan investasi 2023 di Golo Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/12/2023).

“Strategi ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan perairan, pengembangan industri maritim, penguatan sarana dan prasarana kemaritiman, dan pengelolaan konektivitas maritim,” ucap Erick dalam keterangan resminya.

Untuk strategi politik, diperlukan penguatan tata kelola kemaritiman, penguatan diplomasi dan okupasi efektif maritim, serta penguatan pertahanan keamanan dan keselamatan maritim.

Sementara dalam strategi budaya bertumpu pada penguatan karakter maritim bangsa, penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan sumber daya manusia (SDM) kemaritiman.

Baca juga: Kaji Sejarah Maritim Indonesia, KKP Kerja Sama dengan Flinders University Australia

Erick mendorong optimalisasi peran tugas fungsi dalam melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan bidang kemaritiman.

Selain itu, perlu penguatan investasi dalam pengawalan program prioritas nasional periode 2020-2024.

“Hari ini, saya ingin kita semua menyatukan arah, strategi dan persepsi bersama antarkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung percepatan penyelesaian program prioritas nasional pembangunan bidang kemaritiman dan investasi pada 2024,” papar Erick.

Baca juga: Pemuda Jadi Tumpuan Masa Depan Kepemimpinan Maritim

Dia menggarisbawahi, Indonesia memiliki visi menjadi negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan pada 2045.

Selain itu, dia juga juga menekankan Kemenko Marves harus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas di atas 5 persen pada 2024.

“Perlunya sinergitas untuk pelaksanaan proyek utama pada enam kelompok pembangunan triwulan III seperti indikator pembangunan nasional, janji presiden, major project, proyek strategis nasional, SDGs, dan direktif presiden,” ucap Erick.

Erick menekankan pentingnya sinergi dan kerja nyata dalam mengakselarasi penyelesaian proyek utama pembangunan triwulan III.

Baca juga: Hari Maritim Sedunia, IMO Pastikan Komitmen Keberlanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Tentang

Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com melalui donasi.

Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama akun kamu.

Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan yang berisi konten ofensif, diskriminatif, melanggar hukum, atau tidak sesuai etika dapat dihapus tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau