Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2023, 06:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Suami dari Lusia Takaeb, kembali menanam 300 anakan pohon buah naga pada tahun 2017 setelah menerima bantuan dari rekannya tersebut.

Pada tahun 2018 dan 2019, Ignasius kembali menanam 200, sehingga total jumlah anakan pohon buah naga yang ditanam sebanyak 800 pohon.

Seiring berjalannya waktu, datanglah sejumlah petugas PLN dari Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu, TTU, bersama Kepala Desa Nunmafo, menawarkan bantuan bola lampu.

Baca juga: Program Smart Precision Farming Dukung Ketahanan Pangan

Ia ditawari memasang instalasi listrik dan lampu di kebun buah naga dengan tujuan menerapkan sistem penerangan pada tanaman ini.

Dia sempat ragu, tetapi akhirnya menerima tawaran tersebut. "Mereka bilang sudah keliling sejumlah petani naga, namun hanya saya yang dipilih," kata Ignasius.

Sejak pemasangan instalasi listrik dan lampu di kebunnya, Ignasius tidur di kebun untuk memastikan uji coba tersebut berjalan lancar.

Selama dua minggu pasca uji coba, Ia kaget melihat kuncup buah naga perlahan mekar hampir di setiap tangkai pohon.

"Saya lalu telepon petugas PLN dan sampaikan itu. Mereka bilang nanti bapa bantu siram lagi supaya tumbuh subur," ujar dia.

Selain menyiram secara rutin, Ignasius juga selalu merawat buah naga tersebut dengan terus membersihkan rumput dan menjaganya dari semut merah.

Pasarkan Buah Naga hingga Timor Leste

Untuk penjualan buah naga, Ignasius mengaku sudah ada pasarnya. Buah naga yang dia jual, rasanya berbeda dengan buah yang dijual petani lainnya.

Dia masih menggunakan pupuk alami untuk mempercepat proses pertumbuhan, sehingga rasanya manis alami.

Karena rasanya yang enak, para pembeli pun berdatangan dari Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Selatan, Kupang hingga Timor Leste.

"Untuk pembeli dari Timor Leste, biasanya datang langsung ke kebun. Saya biasa kasih persen mereka. Jadi saya kadang kasih mereka makan dulu satu bokor buah naga, setelah itu mereka beli dan pulang," kata Ignasius.

Sedangkan di kabupaten tetangga, sudah ada pembeli dalam jumlah yang banyak. Sekali beli hingga jutaan rupiah.

Pelanggannya berasal dari sejumlah toko buah di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu dan Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Biasanya untuk mengantar buah ke pelanggan, dia menyewa satu mobil. Para pelanggannya pun sering memanggil namanya "Bos Naga".

Meski telah meraup keuntungan ratusan juta rupiah dari hasil menjual buah naga, tetapi Ignasius masih enggan membeli sepeda motor maupun mobil.

Dia lebih memilih menyimpan uangnya. Ignasius juga hidup sederhana. Ke mana pun pergi, hanya jalan kaki atau menumpang kendaraan umum.

Baca juga: Air Virtual dalam Peta Ketahanan Pangan

Ignasius masih punya target jangka panjang untuk pengembangan buah naga. Lahan satu hektar dirasa masih kurang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau