Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimistis Stunting Jadi 14 Persen, Pemerintah Percepat Penyediaan Air Bersih

Kompas.com - 05/01/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah tengah mempercepat penyediaan air bersih sebagai upaya untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem.

Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. 

"Alat yang kami pergunakan saat ini dibantu dari kementerian terkait untuk mengebor sumur air bersih. Sehingga warga desa tidak mengalami kesulitan air bersih saat kemarau panjang nantinya," ujar Muhadjir, dikutip dari Antara, Jumat (5/1/2024). 

Muhadjir mengatakan, saat ini pihaknya bersama kementerian terkait terus melakukan pengeboran sumur di wilayah yang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Menurutnya, kebutuhan air bersih dan air minum di Indonesia saat ini masih sangat tinggi terutama daerah-daerah yang tidak memiliki air secara permukaan yang cukup. Oleh sebab itu, diperlukan pengeboran air dalam.

Air bersih dapat cegah stunting dan kurangi kemiskinan

Ia menjelaskan, ketersediaan air bersih dan air minum juga penting untuk mencegah stunting dan dapat membantu menghapuskan kemiskinan ekstrem.

Apalagi karena kedua isu tersebut, kata dia, memiliki persamaan dalam penanganannya. Yaitu pertama mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin, lalu yang kedua mendorong supaya keluarga miskin yang masih produktif bisa berproduksi sehingga pendapatannya naik.

"Karena itu setiap desa dengan Dana Desa itu diupayakan harus bisa menciptakan pekerjaan sehingga para warga sekitar mendapatkan tambahan," ujarnya.

Ilustrasi stunting. Shutterstock Ilustrasi stunting.
Selain itu, menurut Muhadjir, baik stunting maupun kemiskinan ekstrem harus dipenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk pembangunan infrastruktur dasar yakni ketersediaan instalasi jaringan air bersih.

Hal ini juga didukung oleh peneliti sekaligus Ketua Komponen Fisik Studi Action Against Stunting Hub (AASH) Min Kyaw Htet, meningkatkan akses air bersih dan sanitasi layak merupakan salah satu langkah mencegah stunting.

"Adanya bakteri patogen pada air minum dan air yang dipakai sehari-hari dapat memicu terjadinya peradangan pada usus hingga menyebabkan pergeseran struktur dan fungsi usus," kata Min Kyaw Htet, dilansir dari Antara.

Kondisi itu dikenal sebagai Environmental Enteric Dysfunction (EED). EED menyebabkan penyerapan zat gizi menjadi tidak optimal yang apabila terjadi terus-menerus, anak akan mengalami masalah pertumbuhan.

Jadi, imbuh Muhadjir, baik stunting maupun kemiskinan ekstrem sangat terkait dengan kebutuhan air.

"Karena itu kalau pemerintah saat ini sedang membangun jaringan air bersih termasuk ngebor air bawah tanah itu kita harapkan masalah stunting dan kemiskinan ekstrem bisa diatasi," tuturnya.

Pemerintah pun optimistis target penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 bisa tercapai. 

Sebelumnya, berdasarkan data, angka stunting tahun 2022 turun sebesar 2,8 persen menjadi 21,6 persen. Untuk mencapai target 14 persen pada tahun 2024, diperlukan penurunan 7,6 persen dalam dua tahun, artinya harus turun 3,8 persen per tahun hingga 2024. 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com