Namun demikian, paradigma pembangunan di Indonesia saat ini justru lemah dalam pembangunan berkelanjutan yang cenderung melanjutkan praktik business as usual dan memberikan prioritas pada pertumbuhan, alih-alih mengutamakan relasi ekologis.
Kondisi ini diperparah dengan adanya pengabaian hak atas masyarakat untuk tahu, dan untuk berpartisipasi menyampaikan pendapat.
Tidak heran data The Economist menunjukkan adanya penurunan peringkat demokrasi di Indonesia, serta Freedom House menunjukkan adanya penurunan skor kebebasan sipil di Indonesia.
Situasi demokrasi lingkungan yang kita alami saat ini akan mengantarkan kita pada kecacatan sistem demokrasi, dengan aktor-aktor politik tidak merepresentasikan kepentingan ekologi.
Lima hingga enam dari 10 orang anggota DPR berasal dari kalangan pelaku usaha. Melihat perkembangan situasi Pemilu 2024 hingga saat ini, apa yang dapat kita lakukan?
Pada 2019 lalu, Zuzana Caputova, seorang pengacara lingkungan hidup dan pemenang Goldman Environmental Prize 2016, terpilih sebagai Presiden Slowakia.
Dalam program kerjanya, Caputova menjadikan isu mitigasi perubahan iklim, kebijakan transisi energi secara nasional untuk keluar dari bahan bakar batu bara, dan mengakhiri subsidi atas bahan bakar fosil sebagai isu prioritas.
Pembelajaran di Slowakia tersebut menunjukkan bagaimana aktor politik terpilih yang menjadikan lingkungan hidup sebagai isu sentral dapat membawa perubahan pada arah kebijakan sumber daya alam dan lingkungan hidup nasional.
Mengingat hanya manusia yang memiliki hak suara di dalam pemilu, maka hanya kita juga sebagai pemilik suara yang dapat menjiwai lingkungan hidup dan generasi masa depan dan mencerminkannya dalam keprihatinan, harapan, dan terutama pilihan kita.
Hasil dari debat keempat dan visi-misi serta program pasangan calon terkait lingkungan hidup dapat menjadi bahan refleksi bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.
Semoga suara yang kita berikan dalam proses Pemilu 2024 di bilik suara nanti dapat merefleksikan pilihan terbaik bagi ekologi dan generasi yang akan datang, serta menjadikan demokrasi lingkungan sebagai batu penjuru dalam konstelasi demokrasi di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya