Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen WIKA Terapkan ESG, Punya Hutan Konservasi

Kompas.com, 11 Maret 2024, 21:27 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perusahaan BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, memiliki pusat pelatihan sekaligus hutan bernama Wikasatrian yang terus dikembangkan.

Situs yang berlokasi di Gadog, Kabupaten Bogor, ini dikelilingi dengan flora fauna khas Jawa Barat serta diapit tiga gunung yakni Gunung Salak, Pangrango, dan Geulis.

Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya (WIKA) Hadjar Seti Adji menjelaskan, melalui proyek ini, WIKA menjadi salah satu perusahaan yang menaruh perhatian terhadap pelestarian hutan.

Baca juga: Lestarikan Lingkungan, WIKA dan BRIN Tanam 29 Spesies Pohon Langka

"Mungkin banyak perusahaan yang punya properti, learning center, bangunan. Tapi rasanya hampir tidak ada perusahaan di Indonesia yang concern di bidang hutan," ujarnya, saat peringatan HUT ke-64 WIKA di Wikasatrian Bogor, Jumat (8/3/2024).

Kawasan pengembangan hutan ini, menurut Hadjar, tidak hanya menjadi tempat pelatihan kepemimpinan.

Melainkan juga bagian dari strategi perusahaan dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya untuk aspek lingkungan dan sosial.

“Satu-satunya yang fokus dan concern terhadap pengembangan hutan untuk dilestarikan, bukan untuk produksi, itu Wika. Wikwasatrian juga menjadi bagian dari ESG-nya Wika,” imbuh Hadjar.

Jaga pelestarian lingkungan

Ia menjelaskan, Wikasatrian dibangun pada 2012 dan mulai difungsikan pada 2013 sebagai pusat pelatihan.

Kendati menjadi pusat pelatihan dan pendidikan kepemimpinan, learning center di Wikasatrian hanya mengambil luas 3.000 meter persegi, dari total lahan hutan 10 hektare.

Dari luas hutan tersebut, di dalamnya terdapat beragam spesies hayati, seperti 540 jenis flora dan 263 fauna yang tumbuh secara alami, termasuk 26 spesies flora endemik Jawa Barat.

Baca juga: Cegah Stunting, WIKA dan WIKA Realty Salurkan Bantuan Kesehatan

“Yang mengejutkan, saya juga baru tahu, ada satu jenis tanaman yang sudah punah di dunia, ternyata ada di sini. Beberapa jenis lainnya juga ada yang hampir punah,” tuturnya.

Saat dihitung, keseluruhan ekosistem hayati tersebut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga sebesar 800 ton CO2 per tahun.

Angka ini belum termasuk penambahan area hutan Purisatrian di sebelah Wikasatrian, yang memiliki luas hingga 4 hektare.

Nilai sosial dalam ESG

Tak hanya menjaga lingkungan, ia menyebut nilai sosial dalam ESG turut diterapkan dalam pengelolaan Wikasatrian.

“Program pendidikan di sini berbasiskan kepada local wisdom, kearifan lokal atau nusantara,” terangnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau