Pada 2023, lebih dari 90 persen perairan laut mengalami kondisi gelombang panas setidaknya satu kali.
Baca juga: Perubahan Iklim Berpampak Besar terhadap Kehidupan Spesies Perairan
Gletser yang dipantau sejak tahun 1950 kehilangan es paling banyak yang pernah tercatat. Es laut Antarktika menyusut ke level terendah yang pernah ada.
WMO mengatakan dampak gelombang panas, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan siklon tropis, yang diperburuk oleh perubahan iklim, akan terasa pada kehidupan dan penghidupan di setiap benua pada 2023.
Namun, WMO mengakui adanya secercah harapan dalam upaya menjaga kenaikan suhu Bumi lebih jauh.
Dikatakan WMO, kapasitas pembangkitan energi terbarukan dari tenaga angin, surya, dan air pada 2023 meningkat hampir 50 persen dari 2022, menjadi 510 gigawatt (GW).
Baca juga: Beruang Kutub Terancam Kelaparan akibat Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya