Untuk mencegah deforestasi lebih lanjut, salah satu yang bisa dilakukan agar produktivitas sawit adalah dengan peremajaan tanaman.
Total tanaman sawit yang rusak diperkirakan mencapai 5 juta hektare dan ditargetkan ada sekitar 2,5 juta hektare tanaman sawit yang diremajakan.
Namun sejauh ini, program peremajaan sawit tidak terlalu optimal, hanya 8 persen saja yang baru diremajakan dari target 2,5 juta hektare.
Baca juga: Bioenergi Beririsan dengan Pangan dan Lahan, Perlu Tenggat Waktu Transisi Energi
Di samping itu, mayoritas pengolahan sawit dilakukan oleh perusahaan swasta. Kondisi ini juga bakal bersinggungan dengan pangan.
Jika biodiesel digenjot, suplai untuk minyak goreng bisa berkurang. Pasalnya, pengusaha pasti lebih melirik harga jual yang lebih menarik.
Berkaca pada 2022, terjadi kelangkaan minyak goreng karena minyak sawit mentah banyak dipakai untuk biodiesel.
"Ini yang dikhawatirkan. Karena pemerintah tidak bisa intervensi, masyarakat jadi korban," papar Eliza.
Baca juga: Perluasan Bioenergi Bukan Solusi Utama Transisi Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya