Bencana tersebut telah menyebabkan lebih dari ratusan ribu warga terdampak, puluhan ribu rumah warga, serta fasilitas umum mengalami kerusakan.
Baca juga: Kepala BNPB Sebut RI Hadapi Anomali Bencana, Ada Karhutla dan Banjir
Bahkan, bencana hidrometeorologi basah itu memakan korban jiwa dan hingga saat ini beberapa jasad masih dinyatakan hilang.
Misalnya, tanah longsor di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, masih ada empat korban belum ditemukan.
Lalu, lima korban belum ditemukan di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. Serta terakhir tanah longsor di Cipongkor Bandung Barat, Jawa Barat, terdapat tiga korban belum ditemukan.
"Ya, ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama yang perlu kita telaah lebih lanjut untuk dikembangkan," pungkas Muhari.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya