Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERHA Rilis Mesin Daur Ulang Kosmetik Pertama di Indonesia

Kompas.com, 23 April 2024, 09:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Klinik kecantikan ERHA Group meluncurkan mesin daur ulang kosmetik (Cosmetic Reverse Vending Machine) yang disebut pertama di Indonesia, pada Senin (22/4/2024), bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia. 

Mesin ini diharapkan membantu mengurangi sampah plastik kemasan kosmetik di Indonesia. Sebab, masyarakat bisa melakukan pengembalian kemasan kosmetik bekas pakai di Cosmetic Reverse Vending Machine yang kini tersedia di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Corporate Affairs Director Arya Noble Group (induk perusaan ERHA) Andreas Bayu Aji mengatakan, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk mulai mengubah kebiasaan dalam mengelola sampah, bertepatan dengan momen peringatan Hari Bumi. 

Baca juga: 4 Langkah Keberlanjutan, Sociolla Ajak Daur Ulang Sampah Skincare

Tak hanya menyediakan mesin yang menarik, ia mengajak semua merek produk kosmetik untuk mengolah sampah kemasan mereka. Serta, mendorong masyarakat mengubah pola pikir dan perilaku dengan mendaur ulang sampah kemasan kosmetik maupun skincare. 

"Bawa kemasan kosmetik bekas pakai merek apapun ke Cosmetic Reverse Vending Machine di Mall Kota Kasablanka dan dapatkan reward points yang bisa digunakan untuk berbelanja produk ERHA," ujar Aji saat memberi sambutan di Jakarta, Senin. 

Ia menyebut, Cosmetic Reverse Vending Machine merupakan rancangan kolaborasi antara ERHA Group dengan Plasticpay, sebagai salah satu penerapan program Start to Change yang sudah mulai berjalan sejak 2022. 

"Mesin ini hanyalah salah satu dari sekian program Start to Change yang harapannya bisa membawa perubahan dan berkontribusi secara cukup signifikan terhadap pelestarian lingkungan," imbuhnya. 

Tentang Cosmetic Reverse Vending Machine

Mesin yang menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini dapat mengenali berbagai bentuk kemasan yang dikembalikan.

Adapun jumlah kemasan kosmetik bekas pakai yang dikembalikan, secara otomatis akan dikonversi menjadi reward points senilai Rp 10.000 hingga Rp 50.000, yang bisa dimanfaatkan kembali oleh konsumen melalui erhstore.co.id.

Baca juga: Dijual, Patung Messi Berbahan Plastik Daur Ulang Rumah Lingkungan

"Cosmetic Reverse Vending Machine pertama bisa ditemukan di Mall Kota Kasablanka (Jakarta Selatan). Lalu tahun ini targetnya ada lima mesin lagi yang akan kami luncurkan. Dua di luar Jakarta dan tiga di Jabodetabek," ujar Head of Corporate Affairs Arya Noble, Oemar Saputra.

Seluruh kemasan kosmetik bekas pakai yang terkumpul, secara rutin akan didaur ulang oleh Plasticpay yang bekerjasama dengan mitra UMKM binaan, sehingga menjadi barang-barang bermanfaat seperti tas dan lainnya, yang dapat dijual kembali.

CEO Plasticpay, Suhendra Setiadi, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan ERHA dan Mall Kota Kasablanka melakukan gerakan perubahan agar masyarakat dapat bertanggung jawab terhadap sampah mereka.

"Perlu kolaborasi demi bumi untuk anak cucu. Tak hanya ditampung, sampah juga di-recycle bekerja sama dengan UMKM binaan menjadi produk tas yang 100 persen botol plastik. Bisa terus dikembangkan dengan industri kreatif Indonesia menjadi produk-produk lainnya," ujar dia. 

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta turut mengapresiasi kolaborasi ini. Sebab, jutaan ton sampah tahunan kerapkali menjadi permasalahan serius. 

"Tak hanya slogan, sampahku tanggung jawabku dan sampahmu tanggung jawabmu semoga bisa menjadi mindset di masyarakat," ujar Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ada 'Penumpang Gelap' di Balik Kebun Sawit yang Kepung Taman Nasional Tesso Nilo
Ada "Penumpang Gelap" di Balik Kebun Sawit yang Kepung Taman Nasional Tesso Nilo
LSM/Figur
BRIN: Bioetanol dari Aren Bisa Jawab Kebutuhan BBM Ramah Lingkungan
BRIN: Bioetanol dari Aren Bisa Jawab Kebutuhan BBM Ramah Lingkungan
Pemerintah
Analisis Global: Hak Dasar akan Lingkungan Sehat Miliaran Orang Terancam
Analisis Global: Hak Dasar akan Lingkungan Sehat Miliaran Orang Terancam
Pemerintah
Kontaminasi Cs-137 dan Keracunan MBG, BRIN Tawarkan Teknologi Plasma
Kontaminasi Cs-137 dan Keracunan MBG, BRIN Tawarkan Teknologi Plasma
LSM/Figur
Guru Besar IPB: Tumpukan Limbah Cangkang Kerang di Cilincing Ancam Ekosistem
Guru Besar IPB: Tumpukan Limbah Cangkang Kerang di Cilincing Ancam Ekosistem
Pemerintah
Personel Tambahan Dikerahkan Usai Massa Rusak Pos Tesso Nilo
Personel Tambahan Dikerahkan Usai Massa Rusak Pos Tesso Nilo
Pemerintah
Pengusaha Siap-siap meski Penerapan Deforestasi EUDR Ditunda Setahun
Pengusaha Siap-siap meski Penerapan Deforestasi EUDR Ditunda Setahun
Swasta
Studi: Bisnis Gagal Nilai Dampak Lingkungan Penggunaan AI
Studi: Bisnis Gagal Nilai Dampak Lingkungan Penggunaan AI
Pemerintah
Ekspor Produk Hasil Hutan Stagnan, Kemenhut Genjot Hilirisasi
Ekspor Produk Hasil Hutan Stagnan, Kemenhut Genjot Hilirisasi
Pemerintah
Kemenhut Akui Sulit Relokasi Warga dari Tesso Nilo karena Provokator
Kemenhut Akui Sulit Relokasi Warga dari Tesso Nilo karena Provokator
Pemerintah
Energia Prima Nusantara Catat Kapasitas Listrik dari Pembangkit EBT Capai 162 MW
Energia Prima Nusantara Catat Kapasitas Listrik dari Pembangkit EBT Capai 162 MW
Swasta
United Tractors Perkuat Perkuat Komitmen Transisi Energi dengan Optimalkan PLTM Besai Kemu
United Tractors Perkuat Perkuat Komitmen Transisi Energi dengan Optimalkan PLTM Besai Kemu
Swasta
Bukan Sekadar Musik Keras, Rock In Solo 2025 Suarakan Isu Sosial dan Lingkungan
Bukan Sekadar Musik Keras, Rock In Solo 2025 Suarakan Isu Sosial dan Lingkungan
LSM/Figur
SCG Genjot Semen Rendah Karbon, Kurangi Batu Bara, Pakai Sampah untuk Energi
SCG Genjot Semen Rendah Karbon, Kurangi Batu Bara, Pakai Sampah untuk Energi
Swasta
BJA Group Tanam 20 Juta Pohon Gamal, Transisi Energi lewat Biomassa Berkelanjutan
BJA Group Tanam 20 Juta Pohon Gamal, Transisi Energi lewat Biomassa Berkelanjutan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau