Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

“Tahun ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan ILO menyelenggarakan workshop Developing the Occupational Map for the Function Areas of Biodiversity Conservation and Protected Area Management in the Sustainable Tourism Sector dan ToT Transitioning to a Green and Blue Economy. Saya harap kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus berlanjut di masa depan,” kata Diah.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf Ika Kusuma Permana Sari menyampaikan, ToT tersebut merupakan salah satu komitmen dalam menyebarluaskan praktik pariwisata berkelanjutan.

Baca juga: Momen Mudik Lebaran Bisa Perkuat Ekonomi Desa Wisata

Dalam praktik pariwisata berkelanjutan, isu terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi salah satu perhatian.

Ika berharap bahwa prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru dapat diimplementasikan oleh semua pemangku kepentingan.

“Dengan mengenalkan prinsip-prinsip tersebut secara terus menerus, saya percaya akan membawa pesan positif tentang pengembangan pariwisata di Indonesia kepada generasi muda yang peduli akan praktik hijau dan mampu menarik minat generasi muda untuk berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dan menjadikan sektor ini sebagai pilihan karir,” pungkas Ika.

Kegiatan ToT on Transitioning to a Green and Blue Economy ini diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Kemenparekaf/Baparekraf dan pemangku kepentingan terkait di Yogyakarta.

Baca juga: Pemerintah Sebut Peran Pekerjaan Perawatan Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
498 Kasus Karhutla, Baru 1060 dari 2590 Perusahaan Siap Menghadapinya
498 Kasus Karhutla, Baru 1060 dari 2590 Perusahaan Siap Menghadapinya
Pemerintah
PIS dan doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal untuk Tingkatkan Akses Kesehatan di Papua
PIS dan doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal untuk Tingkatkan Akses Kesehatan di Papua
BUMN
Banyak Klaim Berlebihan, Perlu Metode Tepat Pengurangan Emisi Karbon
Banyak Klaim Berlebihan, Perlu Metode Tepat Pengurangan Emisi Karbon
LSM/Figur
Ban Aus Jadi Ancaman Tersembunyi bagi Ekosistem Perairan
Ban Aus Jadi Ancaman Tersembunyi bagi Ekosistem Perairan
LSM/Figur
Kasus Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia, Stigma Hambatan Utama Eliminasinya
Kasus Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia, Stigma Hambatan Utama Eliminasinya
Pemerintah
Indonesia Targetkan Nol Kusta pada 2030, Termasuk Nol Diskriminasi
Indonesia Targetkan Nol Kusta pada 2030, Termasuk Nol Diskriminasi
Pemerintah
Kekeringan Ancam Dunia, Kerugian Ekonomi dan Kemanusiaan Meningkat
Kekeringan Ancam Dunia, Kerugian Ekonomi dan Kemanusiaan Meningkat
Pemerintah
Transisi Energi di Kepulauan, Infrastruktur dan Insentif Kunci Suksesnya
Transisi Energi di Kepulauan, Infrastruktur dan Insentif Kunci Suksesnya
LSM/Figur
Kemenhut: Hutan Adat Indonesia Seluas 332.505 Hektare
Kemenhut: Hutan Adat Indonesia Seluas 332.505 Hektare
Pemerintah
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Limbah Tambang Jadi Ancaman Besarnya
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Limbah Tambang Jadi Ancaman Besarnya
Pemerintah
Pertamina NRE Investasi di PLTS Filipina hingga Kembangkan Baterai EV
Pertamina NRE Investasi di PLTS Filipina hingga Kembangkan Baterai EV
BUMN
Tambang Emas di TN Meru Betiri Rusak Kualitas Air dan Habitat Satwa Dilindungi
Tambang Emas di TN Meru Betiri Rusak Kualitas Air dan Habitat Satwa Dilindungi
Pemerintah
GEF Kucurkan Dana Iklim hingga Rp 1,9 Triliun untuk Tiga Negara Rentan
GEF Kucurkan Dana Iklim hingga Rp 1,9 Triliun untuk Tiga Negara Rentan
Pemerintah
Kabaena: Ironi Transisi Energi di Pulau Kecil
Kabaena: Ironi Transisi Energi di Pulau Kecil
Pemerintah
Pusat Unggulan Dibentuk, Masyarakat Diajak Aktif Jaga Penyu dan Cetacea
Pusat Unggulan Dibentuk, Masyarakat Diajak Aktif Jaga Penyu dan Cetacea
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau