“Tahun ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan ILO menyelenggarakan workshop Developing the Occupational Map for the Function Areas of Biodiversity Conservation and Protected Area Management in the Sustainable Tourism Sector dan ToT Transitioning to a Green and Blue Economy. Saya harap kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus berlanjut di masa depan,” kata Diah.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf Ika Kusuma Permana Sari menyampaikan, ToT tersebut merupakan salah satu komitmen dalam menyebarluaskan praktik pariwisata berkelanjutan.
Baca juga: Momen Mudik Lebaran Bisa Perkuat Ekonomi Desa Wisata
Dalam praktik pariwisata berkelanjutan, isu terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi salah satu perhatian.
Ika berharap bahwa prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru dapat diimplementasikan oleh semua pemangku kepentingan.
“Dengan mengenalkan prinsip-prinsip tersebut secara terus menerus, saya percaya akan membawa pesan positif tentang pengembangan pariwisata di Indonesia kepada generasi muda yang peduli akan praktik hijau dan mampu menarik minat generasi muda untuk berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dan menjadikan sektor ini sebagai pilihan karir,” pungkas Ika.
Kegiatan ToT on Transitioning to a Green and Blue Economy ini diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Kemenparekaf/Baparekraf dan pemangku kepentingan terkait di Yogyakarta.
Baca juga: Pemerintah Sebut Peran Pekerjaan Perawatan Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya