JAKARTA, KOMPAS.com - Berjarak tidak begitu jauh dari tepi jalan Pantai Utara jawa Barat (Pantura Jabar) yang legendaris, daratan di pesisir laut semakin hilang dihantam abrasi.
Rumah warga, tambak, sekolah, masjid hilang satu persatu, tenggelam dan hancur dihantam ombak.
Sebagian rumah yang masih tersisa, harus memiliki tanggul tinggi, untuk mencegah air laut pasang dan masuk ke dalam rumah.
EIGER Adventure, jenama penyedia perlengkapan luar ruang asal Jabar, berupaya mereduksi dampak abrasi tersebut dengan melakukan kegiatan penanaman 10.000 mangrove.
Baca juga: Hari Bumi, Garudafood Tanam 1.000 Mangrove di Pati Jateng
Marketing General Manager EIGER Jason Edward Wuysang mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Wanadri .
Menurutnya, ini merupakan langkah awal dari total 100.000 pohon mangrove yang bakal ditanam EIGER di seluruh Indonesia.
Tanaman mangrove merupakan pertahanan alami pantai dengan akar yang kuat sebagai penghalang terhadap banjir dan gelombang badai.
Hutan mangrove juga dapat menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak per hektarenya dibanding hutan tropis. Karbon yang ditangkap disimpan di daun, cabang, akar, dan tanah ekosistem mangrove.
“Penanaman mangrove di Desa Mayangan ini merupakan bagian dari kepedulian kami terhadap kelestarian mangrove di Indonesia," ujar Jason dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Selasa (14/5/2024).
Baca juga: Mitigasi Krisis Iklim, Pertamina dan KLHK Tanam 231 Mangrove
Jason melanjutkan, kegiatan ini tidak hanya tentang menanam, yang terpenting adalah menjaga dan menumbuhkan bersama ekosistem mangrove di sini. Agar mangrove bisa jadi tameng bagi pesisir Mayangan, dan serapan karbon Indonesia yang lebih baik.
Brand Ambassador EIGER Ramon Tungka ikut turun langsung bergabung bersama tim menanam mangrove di Pesisir Mayangan.
Ia mengatakan, tiap batang mangrove yang ditanam, adalah menanam kebaikan untuk semua.
“Ini merupakan sebuah upaya yang peka dan peduli terhadap lingkungan. Inklusifitas atau keterlibatan semua pihak bukan lagi salah satu solusi, tapi satu-satunya solusi. Untuk mencegah pesisir Pulau Jawa tenggelam. Kita harus segera bergerak, mulai dari hal kecil, yang mampu memberi dampak besar,” ungkap Ramon.
Baca juga: Lenovo dan Motorola Dilarang Jualan Smartphone Lagi di Jerman
Sementara itu Site Manager Wanadri Mansur menambahkan, titik tanam mangrove dipesisir Mayangan sudah ditentukan oleh Wanadri dan masyarakat setempat. Sejak 2014 Wanadri telah melakukan konservasi dan perbaikan kondisi pesisir.
Mansur mengungkapkan, setiap tahunnya, muka air laut selalu naik, daratan amblas tenggelam. Untuk memperbaiki pesisir Mayangan, setidaknya butuh puluhan tahun.
"Kami juga terus berupaya untuk menyatukan antara warga dan lingkungannya, sasaran pembinaan yang paling penting adalah pemuda, karena mereka penerus di lingkungannya sendiri,” ujar Mansur.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya