Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Murah Bikin Pembangkit Terbarukan Berbasis Komunitas Sukses

Kompas.com - 22/05/2024, 10:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit energi terbarukan berbasis komunitas, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat. 

Sejumlah keberhasilan pembangkit terbarukan berbasis komunitas ini dijelaskan dalam studi berjudul "Dampak Ekonomi dan Peluang Pembiayaan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas" yang diluncurkan 350.org dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) pada Senin (20/5/2024). 

Pada kesempatan itu, Koordinator Climate Rangers Surabaya Inda Bela, yang turun langsung dalam meneliti PLTMH Lumajang, menyampaikan beragam keuntungan pembangkit terbarukan berbasis komunitas. 

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Komunitas Ingatkan Bahaya Sampah Plastik di Lautan

"Harganya sangat terjangkau karena letaknya dekat dengan masyarakat. Dampak ekonomi lainnya, menciptakan lapangan pekerjaan dikarenakan PLTMH ini muncul," ujar Inda saat acara peluncuran dan diskusi di Jakarta, Senin. 

Keuntungan lainnya, saat daerah tersebut mengalami erupsi dari Gunung Semeru, listrik PLTMH tetap menyala di saat listrik yang berasal dari perusahaan listrik negara (PLN) mati karena terdampak. 

"PLTMH juga memasok listrik untuk UMKM yang ada di desa atau daerah itu, sehingga UMKM berjalan dengan lancar, apalagi listriknya juga stabil dan murah. Saat UMKM berjalan dengan lancar, alhasil ada lapangan pekerjaan yang muncul dari UMKM ini, dan sebagian besarnya adalah (pekerja) perempuan," paparnya. 

Keberhasilan pembangkit terbarukan berbasis komunitas

Sementara itu, Field Organizer 350 Indonesia Suriadi Darmoko mengatakan, pendanaan pemerintah maupun pihak lain harus mulai melirik pembangkit terbarukan berbasis komunitas. 

Pasalnya, dari studi yang dilakukan, ia melihat banyak pembangkit terbarukan berbasis komunitas seperti PLTMH menjadi sumber tulang punggung utama bagi komunitas. 

Baca juga: Komitmen Indonesia Lawan TBC, Buat Komunitas Bantu Penyintas

"Di banyak tempat yang kita temui, PLTMH ini menjadi tulang pinggung utama sumber energi bagi komunitas," ujar Moko. 

Ia memberikan contoh PLTMH di Lumajang, Jawa Timur, sebagian besar menggunakan pembangkit terbarukan. Hanya pada pukul 9 pagi hingga 3 sore hari Minggu saja, mereka memakai listrik dari PLN, karena sistem sedang perawatan. 

Ia mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu contoh keberhasilan, karena menjadikan listrik dari PLTMH sebagai yang utama dan listrik dari energi fosil sebagai cadangan.

"Atau yang kami temui di Kedungrong, Yogyakarta, masyarakat memakai listrik dari PLTMH selama sembilan bulan, tiga bulannya mereka menggunakan listrik PLN. Artinya kalau kita lihat, mereka hanya tiga bulan mengeluarkan emisi, dilihat dari sumber energinya," tutur dia. 

Keberhasilan komunitas lainnya, PLTMH di daerah Bakuhau Sumba Timur, mampu menjadi Independent Power Producer (IPP). Bahkan, listrik dari masyarakat dijual kepada PLN. 

"Listriknya dijual ke PLN, PLN menyalurkan ke warga. Artinya praktek ini juga bisa dilihat sebagai contoh baik yang menunjukkan komunitas yang daerahnya punya potensi energi terbarukan, ternyata juga bisa berperan sebagai independent power producer bagi PLN," terang Moko. 

Baca juga: Komunitas Startup Teknologi Bersih Sambut Perluasan Subsidi Motor Listrik

Beberapa contoh tersebut, menjadi bukti kemandirian energi yang terjaga di beberapa daerah yang cukup pelosok. Tak hanya itu, keuntungannya juga termasuk dari segi ekonomi. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau