Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Melya Findi
Communication Officer NGO

Staf komunikasi dalam mendukung kegiatan pembangunan yang inklusif bagi masyarakat marginal

Sistem Agrosilvopastura untuk Ketahanan Pangan Masyarakat Adat Kaluppini

Kompas.com - 28/05/2024, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Diskusi ini menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan Terawang Indonesia bernama Sisi Bulat.

Melalui proses diskusi ini muncul beragam insight terkait persoalan pangan yang dihadapi oleh masyarakat adat. Salah satunya terkait peran adat dalam ketahanan pangan komunitas.

“Biasanya dalam perayaan adat terutama ritual syukur atas hasil panen, bahan pangan komunitas akan digunakan untuk kebutuhan ritual, dan ini mengurangi stok pangan masyarakat dalam beberapa bulan kedepan,” ujar Desmon, Program Manager Karsa Institue, pendamping komunitas adat To Kulawi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat adat terhadap ketahanan pangan sangat tinggi, termasuk kebutuhan ritual yang menjadi identitas masyarakat adat.

Sehingga perlu strategi dalam mengatasi persoalan kurangnya ketersediaan pangan bagi komunitas dan keluarga, serta isu gagal panen karena perubahan iklim, persoalan hama, pupuk, dan bibit.

Sistem Agrosilvopastura dan ketahanan pangan

Sistem ini merupakan kombinasi dari komponen sumber daya kehutanan, pertanian, dan juga peternakan pada pengelolaan lahan yang sama.

Sistem agrosilvopastura dilakukan dengan sejumlah tahapan seperti pembentukan kader dalam komunitas, pelatihan dan penyuluhan mengenai sistem agrosilvopastura dalam membangun ketahanan pangan.

Selain itu pertanian organik dengan pemanfaatan bahan alami lokal dan pemanfaatan kebun dan pekarangan untuk pertanian organik serta praktik pembuatan pupuk, pelatihan pembuatan silase dan pupuk hijau dan juga pembuatan demplot pertanian organik tanaman sayuran.

Sebagian besar masyarakat adat Kaluppini bekerja di sektor pertanian dan peternakan dengan beberapa jenis tanaman jangka pendek, seperti jagung, kacang tanah, dan bawang merah, serta tanaman jangka panjang, seperti cengkih, kemiri, kakao, dan pala.

Mereka juga menanam padi setahun sekali pada sawah tadah hujan, sehingga pola tanam bergantung pada musim penghujan. Sementara musim hujan di Desa Kaluppini mulai berubah sehingga petani sulit menentukan kapan musim tanam.

Sulawesi Community Foundation (SCF) sebagai salah satu mitra program Estungkara yang mendampingi masyarakat adat Kaluppini dalam menerapkan sistem ini guna membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan ketersediaan pangan.

Assesment awal menunjukkan bahwa masyarakat adat kesulitan mendapatkan pupuk dan bibit. Mereka masih bergantung pada subsidi dari pemerintah. Di sisi lain persoalan limbah dan sampah rumah tangga juga muncul dari hasil assessment ini.

“Masyarakat mengeluhkan banyak kotoran sapi di mana-mana, sehingga lingkungan menjadi kotor dan banyak lalat. Padahal hal ini bisa digunakan dan diolah untuk mendorong produksi pertanian sebagai pupuk. Termasuk juga sampah rumah tangga yang belum dimaksimalkan fungsinya,” ujar Sultan, Program Manager SCF saat mendampingi pelatihan kader yang akan menerapkan sistem agrosilvopastura.

Sistem ini akan diujicobakan selama beberapa bulan kedepan sejak April 2024 lalu. Para kader yang berjumlah hampir 20 orang dilatih bagaimana membuat pupuk, MOL (mikro organisme lokal) yang nantinya digunakan untuk kebutuhan pembuatan pupuk organik padat maupun cair, serta juga dilatih bagaimana membuat pakan ternak.

Persoalan ternak juga menjadi isu di komunitas ini, karena saat memasuki musim kemarau, mereka sulit mencari rumput untuk makanan ternak karena rumput menjadi kering.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau