Sebagian besar limbah nuklir yang tidak diolah saat ini disimpan di PLTN Sellafield di Inggris.
Dalam kasus Chernobyl, beberapa reaktor nuklir masih mengandung limbah dalam jumlah besar yang akan tetap berbahaya selama puluhan ribu tahun.
Pada 2019, satu reaktor akhirnya dikubur di bawah struktur baja dan beton yang sangat besar.
Baca juga: Rusia-ASEAN Berpeluang Tingkatkan Kerja Sama Energi, dari Batu Bara hingga Nuklir
Namun, konstruksi senilai 1,6 miliar dollar AS ini hanya akan menyimpan bahan radioaktif dengan aman selama sekitar satu abad dan dengan demikian hanya merupakan solusi sementara.
Tenaga nuklir menyumbang sekitar 10 persen pembangkitan listrik secara global, dan meningkat menjadi hampir 20 persen di negara-negara maju, menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Meskipun demikian, tenaga nuklir tetap menjadi salah satu bentuk pembangkit yang paling mahal dan memakan waktu.
PLTN, meskipun relatif murah untuk dijalankan, memerlukan biaya pembangunan miliaran dolar dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan infrastruktur energi terbarukan lainnya, bahkan terkadang lebih dari satu dekade.
Baca juga: DEN: Tak Ada Alasan untuk Tidak Kembangkan Energi Nuklir
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya