"Masyarakat harus menyadari bahwa lautan telah melindungi kita dari panas yang kita rasakan di darat sebagai manusia, namun hal ini bukannya tanpa konsekuensi," tuturnya.
Dutton mengatakan, kombinasi penurunan kadar oksigen, peningkatan pengasaman, dan melonjaknya panas laut juga terlihat pada akhir periode Permian sekitar 252 juta tahun yang lalu.
Kala itu, Bumi mengalami peristiwa kepunahan terbesar dalam sejarahnya, yang dikenal sebagai Great Dying.
"Jika melihat catatan fosil, Anda dapat melihat pola yang sama terjadi pada akhir zaman Permian, ketika dua pertiga genera laut punah," ucapnya.
"Lautan bukan hanya latar belakang yang bagus untuk selfie Anda di musim panas, kita juga mengandalkannya dalam kehidupan kita, sangat penting untuk menyadari hal ini," tambah Dutton.
Baca juga: Konservasi Laut, Pupuk Kaltim Turunkan 6.882 Terumbu Karang Sejak 2011
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya