Di 58 negara, rata-rata orang merasakan dampak perubahan iklim yang kuat setidaknya dua dari tiga hari selama tiga bulan terakhir.
Negara-negara ini termasuk di Afrika Tengah, Timur, dan Barat; Asia Tenggara; Amerika Tengah dan Karibia; Amerika Selatan; serta negara kepulauan kecil di Polinesia dan Melanesia.
Sekitar 44 persen penduduk Afrika dan satu dari tiga orang di Amerika Selatan merasakan panas ekstrem akibat perubahan iklim setidaknya selama 60 hari.
Sementara, kota-kota dengan paparan panas terbesar selama 90 hari atau lebih adalah Quito (Ekuador), Makassar (Indonesia), Kota Guatemala (Guatemala), Caracas (Venezuela), Kigali (Rwanda), dan Monrovia (Liberia).
Adapun di Asia, rata-rata orang di sembilan negara, termasuk delapan di Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, merasakan pengaruh kuat dari perubahan iklim setidaknya dua dari tiga hari dalam satu musim.
Baca juga: Eropa Bersiap Hadapi Musim Panas yang Lebih Terik
Sebanyak 3,3 miliar orang di Asia mengalami setidaknya satu hari dengan suhu yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Serta sekitar 9 persen dari populasi, terutama di Asia Tenggara, merasakan panas ekstrem setidaknya selama 60 hari dalam tiga bulan terakhir.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya