Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau, 2,8 Juta Hektare Gambut di Kalbar Terancam Terbakar

Kompas.com - 01/07/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - 2,8 juta hektare lahan gambut di Kalimantan Barat (Kalbar) yang sebagian besar mulai mengering terancam kebakaran.

Kerawanan tersebut didasarkan pada data Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (Sipalaga) Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Menurut data tersebut, saat ini kandungan air tanah pada lahan hidrologis gambut Kalimantan Barat sudah sangat rendah, berada di bawah 40 sentimeter (cm).

Baca juga: 10 Provinsi dengan Karhutla Terluas Sepanjang 2023

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, untuk mengatasi ancaman karhutla, phkanya menggelar operasi modifikasi cuaca, salah satunya di Kalbar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, musim kemarau yang mulai melanda membuat sebagian besar lahan gambut di Kalimantan Barat tersebut sudah mengering sehingga rawan terbakar.

Dwikorita menilai, kondisi tersebut telah mendesak pihaknya untuk segera melaksanakan operasi modifikasi cuaca.

Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan potensi hujan dan membasahi kembali jutaan hektare lahan gambut Kalimantan Barat.

Baca juga: Kaltim Alami Karhutla Terluas dalam 4 Bulan Terakhir

Sehingga menurunkan kerawanan terbakar, termasuk juga pada lahan mineral, kawasan hutan, dan sebagainya, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (29/6/2024).

Sedianya, operasi modifikasi cuaca berlangsung setidaknya selama 11 hari atau berakhir hingga 5 Juli 2024, dan dapat diperpanjang bila masih diperlukan.

Wilayah gambut yang tersebar di enam kabupaten meliputi Kubu Raya, Ketapang, Sambas, Sintang, Sekadau, dan Kabupaten Sanggau menjadi target sasaran operasi modifikasi cuaca.

Kegiatan operasi modifikasi cuaca tersebut didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BRGM, dan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Baca juga: Andalkan 3 Pilar, KLHK Klaim Penanganan Karhutla Indonesia Makin Baik

Selain itu, modifikasi cuaca ini juga didukung oleh Skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh, Malang, Jawa Timur yang menyiagakan armada CASA 212-200 untuk menyemai 13 ton garam (Natrium klorida/NaCl) ke langit Kalbar.

Tim penyemaian diharapkan bisa maksimal memanfaatkan waktu yang ada tersebut.

Bila merujuk analisa tim meteorologi BMKG pada dasarian terakhir bulan Juni sampai dasarian pertama Juli, masih ada sebaran awan yang berpotensi untuk menurunkan hujan.

"Bulan Juli hingga September 2024, secara historis terjadi puncak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalbar dan umumnya di provinsi lain yang memiliki kerentanan terhadap karhutla," kata Dwikorita dikutip dari situs web BMKG.

Baca juga: KLHK Klaim Emisi Karhutla 5 Tahun Terakhir Turun Hingga 70 Persen

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau