Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Para periset di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung yang dapat berpindah tempat atau mobile pertama di Indonesia.

Perekayasa ahli utama yang tergabung dalam kelompok riset energi surya fotovoltaik PRKKE BRIN Adjat Sudrajat mengatakan, inovasi tersebut diharapkan mampu memberi memberi jawaban atas ketersediaan energi saat ini.

"PLTS terapung merupakan solusi untuk mengatasi keterbatasan ruang, karena dapat dipasang di atas air seperti danau, waduk, dan laut," ujar Adjat dikutip dari situs web BRIN, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Menteri PUPR Ajak Tajikistan Kembangkan PLTS Terapung

Kelebihan lain dari PLTS terapung adalah panel surya yang dipasang pada permukaan air tidak hanya dapat mengatasi keterbatasan ruang, tetapi juga meminimalisasi penguapan air.

Selain itu, air di sekitar panel surya bertindak sebagai pendingin alami, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil energi secara keseluruhan.

Adjat menambahkan, sistem PLTS terapung mobile yang dikembangkan BRIN tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai suplai energi pompa untuk irigasi pertanian.

"Di tahun 2023, kami melakukan pembuatan desain sistem PLTS terapung untuk sistem PLTS irigasi pertanian di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah," jelas Adjat.

Baca juga: Kota Ini Bakal Sulap Kuburan Jadi Ladang PLTS Besar

Sistem pompa PLTS terapung mobile tersebut terinspirasi dari mobilitas mesin diesel untuk kebutuhan irigasi pertanian di Wonogiri.

"Di tahun 2024 ini kami sedang mencoba prototipe pompa PLTS terapung mobile berkapasitas 2,5 kWp (kilowatt peak)," kata Adjat.

Sistem ini terdiri dari integrasi sistem pengapung, sistem pompa air tenaga surya, dan sistem penggerak.

Penggunaan sistem tersebut ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena pengairan tersedia sepanjang tahun, sehingga musim tanam menjadi lebih panjang.

Baca juga: Kuota PLTS Atap Dirilis, Perlu Klastering Lebih Lanjut

Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi emisi karbon dioksida.

"Harapannya pada tahun 2025 prototipe tersebut sudah dapat diterapkan pada lokasi sebenarnya," tutur Adjat.

Dengan besarnya potens energi surya di Indonesia, diharapkan teknologi ini dapat membantu meningkatkan akses energi dan ketahanan pangan di masa depan.

Baca juga: Cermati Minat Pelanggan Dorong Efektivitas Pemenuhan Kuota PLTS Atap

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Cegah Kerusakan Laut, Penggunaan Plastik Harus Dikurangi hingga 25 Persen

Pemerintah
Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

Polusi Ozon Berpotensi Kurangi Pertumbuhan Hutan Tropis

LSM/Figur
Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

Swasta
Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah
Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Komitmen Implementasikan ESG, The Sanur Terima Asian Impact Awards 2024

Swasta
Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Peneliti Kembangkan Metode Daur Ulang Logam Limbah Elektronik

Pemerintah
Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Pemerintah
Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pakar Kelautan Definisikan Ulang Konsep Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pemerintah
IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045

LSM/Figur
Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Agincourt Resources Sabet Penghargaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Swasta
Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Menilik Tantangan, Peluang, dan Masa Depan Ketahanan Air Berkelanjutan di Tanah Air

Swasta
Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah Target Tambah Kapasitas Terpasang PLTB 5 GW hingga 2030

Pemerintah
Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Riset: Mengurangi Kecepatan Pesawat Bisa Turunkan Emisi Karbon

Swasta
Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Asa dari Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara

Swasta
PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau