Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Hampir dua pertiga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang sedang dibangun di seluruh dunia berada di China.

Temuan tersebut mengemuka dalam studi terbaru lembaga think tank Global Energy Monitor (GEM).

Berdasarkan studi GEM, China sedang membangun 339 gigawatt (GW) PLTS dan PLTB, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024).

Baca juga: PLN Didorong Fokus Transmisi Listrik, Swasta dan BUMN Pembangkit Energi Terbarukan

Jumlah tersebut delapan kali lipat lebih besar dari proyek Amerika Serikat (AS) yang berada di peringkat kedua, yaitu sebesar 40 GW.

Peneliti di GEM mengungkapkan, langkah China tersebut membuat tujuan dunia untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat pada akhir 2030 menjadi sangat terjangkau.

Di satu sisi, GEM juga menyerukan China untuk meningkatkan targetnya dalam janji iklimnya kepada PBB tahun depan.

Beijing juga berada di jalur yang tepat untuk mencapai targetnya pada 2030 untuk memasang 1.200 GW PLTS dan PLTB.

Baca juga: IESR: Power Wheeling Percepat Pengembangan Energi Terbarukan RI

Bahkan, menurut lembaga think tank Climate Energy Finance China bisa mencapai target tersebut enam tahun lebih awal.

Meski demikian, China masih menghadapi tantangan penyerapan lonjakan energi terbarukan oleh jaringan listriknya karena saat ini masih berpusat pada batu bara.

Analis GEM Aiqun Yu mengungkapkan, China perlu mengembangkan jaringan listrik yang lebih cepat untuk menyerap energi terbarukan.

Rekor terendah

Pada Mei, China juga memecahkan rekor terbarunya. Produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara mencapai rekor terendah dengan pangsa 53 persen.

Baca juga: Tertarik Lamar Green Jobs? Ini Situs Lowongan Kerja Energi Terbarukan

Sementara itu, 44 persen listrik di China dipasok oleh pembangkit yang berasal dari sumber bahan bakar non-fosil.

Hal ini menunjukkan bahwa emisi karbon China mungkin mencapai puncaknya pada tahun lalu jika tren ini terus berlanjut, menurut analisis Lauri Myllyvirta, peneliti senior di Asia Society Policy Institute.

Meningkatnya pembangkit listrik dari energi terbarukan menyebabkan emisi karbon dioksida dari sektor ketenagalistrikan turun 3,6 persen pada Mei.

"Jika perkembangan PLTS dan PLTB yang pesat saat ini terus berlanjut, maka keluaran karbon dioksia China kemungkinan akan terus menurun, menjadikan tahun 2023 sebagai tahun puncak emisi negara tersebut," tulis Myllyvirta.

Baca juga: Wujudkan Kemandirian, Masyarakat Perlu Dilibatkan Pengembangan Energi Terbarukan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Roadshow di Bandung, SRECharged Dorong Percepatan Adopsi Motor Listrik Tanah Air

Roadshow di Bandung, SRECharged Dorong Percepatan Adopsi Motor Listrik Tanah Air

LSM/Figur
Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pemerintah
50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

Swasta
Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pemerintah
Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Swasta
Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Pemerintah
Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Pemerintah
Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Pemerintah
Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Pemerintah
Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Pemerintah
Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

LSM/Figur
Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

LSM/Figur
Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

LSM/Figur
Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau