Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga melibatkan masyarakat sekitar, terutama komunitas petani. Semua berkontribusi aktif untuk membantu Pupuk Kaltim menyediakan lahan untuk area tanam.
Bibit pohon yang ditanam dalam program ini memiliki banyak jenis, mulai dari mangrove dan buah-buahan seperti mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak, mangrove.
Selain itu, terdapat juga beberapa tanaman buah langka, seperti matoa, bisbul, menteng dan gandaria.
Tak berhenti di penanaman saja, Pupuk Kaltim terlibat aktif dalam proses edukasi para petani dan masyarakat di sekitar wilayah tanam agar bisa mengolah, memelihara, sampai mendistribusikan hasil panen.
Semua difasilitasi lewat program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) dan Agrosolution.
Baca juga: Indonesia Olah Limbah, Komitmen Keberlanjutan Lingkungan
Dalam program Makmur dan Agrosolution ini, Pupuk Kaltim aktif menciptakan ekosistem yang dapat mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui pendampingan yang berkeberlanjutan.
Harapannya, tak cuma memberikan dampak positif secara langsung pada lingkungan hidup, program community forest ini dapat menuai manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Semoga program community forest ini dapat membawa nilai tambah ekonomi bagi lahan yang kurang produktif dan dapat mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah tanam,” tutup Soesilo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya