Menurut Inge, pengelolaan ekosistem mangrove tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan perlu melibatkan berbagai sektor lain termasuk masyarakat.
Oleh karenanya, semua negara di ASEAN harus mengintervensi lewat kolaborasi demi mewujudkan misi pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan di Kawasan Asia Tenggara.
"Satu negara tidak bisa kerja sendiri, kita harus jadi satu, sama-sama kolaborasi. Jadi kerja bersama menyusun strategi ini dengan pola yang sistematik, hingga kita punya strategi untuk kita turunkan menjadi panduan kerja aksi di tingkat yang lebih teknis," ungkapnya.
Baca juga: Kegagalan Rehabilitasi Mangrove Capai 79 Persen, Perlu Pendekatan Khusus
Adapun target capaian strategi tersebut salah satunya adalah profiling ekosistem mangrove ASEAN yaitu untuk mengetahui dan mengukur kondisi mangrove.
Target lainnya yakni implementasi dan saling berbagi hasil praktik terbaik yang telah dicapai dalam upaya konservasi, perlindungan, maupun restorasi dalam pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan.
Selain itu, target lainnya adalah peningkatan tata kelola ekosistem mangrove di setiap negara ASEAN.
Luasan mangrove juga ditarget dapat dipertahankan atau adanya penambahan luasan kawasan mangrove di tiap negara anggota ASEAN.
Baca juga: Kegagalan Rehabilitasi Mangrove Capai 79 Persen, Perlu Pendekatan Khusus
Inge menyebutkan, Indonesia mendukung pengelolaan mangrove melalui pelaksanakan kegiatan rehabilitasi dengan target 600.000 hektare pada 2030.
Secara regulasi, kata dia, Indonesia juga sudah menyusun draf peraturan pemerintah mengenai pengelolaan ekosistem mangrove serta mendorong peran berbagai pihak dalam upaya rehabilitasi dan pemanfaatan kawasan mangrove.
Melalui kolaborasi itu, Inge berharap strategi tersebut bisa diterima secara formal oleh semua negara ASEAN untuk diimplementasikan dalam jangka panjang.
Inge memaparkan, tujuan utamanya adalah tercipta satu pemahaman bahwa mangrove adalah sesuatu yang penting karena menjadi ekosistem yang krusia.
"Sehingga itu bisa dituangkan secara formal dalam sebuah kesepakatan di tingkat regional ASEAN. Rinciannya saling belajar ada platform untuk berbagi, ada percontohan yang kita bangun mulai dari upaya kita punya institusi khusus rehabilitasi mangrove, penyusunan draf regulasi," pungkasnya.
Baca juga: Tanam Mangrove Secara Masif Jadi Upaya Lindungi Pesisir
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya