KOMPAS.com - Menurut temuan penelitian terbaru, anak-anak yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan yang kurang hijau.
Penelitian tersebut diinisiasi oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) yang diterbitkan di jurnal Environment International.
Penelitian ini mengamati data dari 35.000 anak di delapan negara Eropa yakni Denmark, Perancis, Italia, Lithuania, Norwegia, Belanda, Spanyol, dan Inggris.
Baca juga: Khawatir Pajak Karbon Negara Kaya, Afrika Selatan Serukan Transisi Energi Hijau Secepatnya
Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang kuat antara paparan ruang hijau pada anak usia dini dan fungsi paru-paru yang lebih baik.
Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau diketahui memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik.
Sedangkan mereka yang tinggal jauh dari ruang hijau memiliki volume paru-paru yang lebih rendah.
"Temuan kami menyoroti pentingnya mengintegrasikan ruang hijau ke dalam lingkungan perkotaan untuk kesehatan pernapasan yang lebih baik, juga pada anak-anak," kata penulis utama studi tersebut, Martine Vrijheid.
Baca juga: Pertambangan Hijau
Dengan demikian, kata Vrijheid, perencanaan kota mempunyai andil yang signifikan terhadap kesehatan anak.
Penulis penelitian mengatakan, pemahaman tentang bagaimana ruang hijau memengaruhi fungsi paru-paru masih belum lengkap, namun mereka mempunyai beberapa teori.
Salah satu penulis studi tersebut, Amanda Fernandes, menyampaikan ruang hijau dapat mengurangi polusi udara, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan pernapasan.
"Kami juga percaya ruang hijau dapat membuat anak-anak terpapar mikrobiota bermanfaat, yang dapat berkontribusi pada pengembangan sistem kekebalan tubuh dan secara tidak langsung memengaruhi fungsi paru-paru," jelas Fernandes.
Baca juga: Pengembangan Industri Hijau Terkendala, Kemenperin Dorong Insentif
Dia menambahkan, ruang hijau di dekat rumah kemungkinan besar mencerminkan keberadaan area bermain yang mendorong aktivitas fisik di usia ketika paru-paru masih berkembang.
Mereka juga melihat alamat rumah para ibu selama kehamilan untuk melihat apakah ruang hijau mempunyai dampak sebelum melahirkan.
Dalam penelitian tersebut, anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik.
"Salah satu penjelasan yang mungkin untuk hal ini adalah bahwa keluarga dengan pendidikan atau pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki akses terhadap kawasan hijau yang lebih berkualitas, lebih aman, dan lebih terawat," kata Fernandes.
Baca juga: Terapkan Teknologi Hijau, Terminal Tanjung Sekong Catat BOR 57 Persen
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya