Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Tinggal di Lingkungan Hijau Punya Fungsi Paru Lebih Baik

Kompas.com - 18/07/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menurut temuan penelitian terbaru, anak-anak yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan yang kurang hijau.

Penelitian tersebut diinisiasi oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) yang diterbitkan di jurnal Environment International.

Penelitian ini mengamati data dari 35.000 anak di delapan negara Eropa yakni Denmark, Perancis, Italia, Lithuania, Norwegia, Belanda, Spanyol, dan Inggris.

Baca juga: Khawatir Pajak Karbon Negara Kaya, Afrika Selatan Serukan Transisi Energi Hijau Secepatnya

Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang kuat antara paparan ruang hijau pada anak usia dini dan fungsi paru-paru yang lebih baik.

Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau diketahui memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik.

Sedangkan mereka yang tinggal jauh dari ruang hijau memiliki volume paru-paru yang lebih rendah.

"Temuan kami menyoroti pentingnya mengintegrasikan ruang hijau ke dalam lingkungan perkotaan untuk kesehatan pernapasan yang lebih baik, juga pada anak-anak," kata penulis utama studi tersebut, Martine Vrijheid.

Baca juga: Pertambangan Hijau

Dengan demikian, kata Vrijheid, perencanaan kota mempunyai andil yang signifikan terhadap kesehatan anak.

Penulis penelitian mengatakan, pemahaman tentang bagaimana ruang hijau memengaruhi fungsi paru-paru masih belum lengkap, namun mereka mempunyai beberapa teori.

Salah satu penulis studi tersebut, Amanda Fernandes, menyampaikan ruang hijau dapat mengurangi polusi udara, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan pernapasan.

"Kami juga percaya ruang hijau dapat membuat anak-anak terpapar mikrobiota bermanfaat, yang dapat berkontribusi pada pengembangan sistem kekebalan tubuh dan secara tidak langsung memengaruhi fungsi paru-paru," jelas Fernandes.

Baca juga: Pengembangan Industri Hijau Terkendala, Kemenperin Dorong Insentif

Dia menambahkan, ruang hijau di dekat rumah kemungkinan besar mencerminkan keberadaan area bermain yang mendorong aktivitas fisik di usia ketika paru-paru masih berkembang.

Mereka juga melihat alamat rumah para ibu selama kehamilan untuk melihat apakah ruang hijau mempunyai dampak sebelum melahirkan.

Dalam penelitian tersebut, anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik.

"Salah satu penjelasan yang mungkin untuk hal ini adalah bahwa keluarga dengan pendidikan atau pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki akses terhadap kawasan hijau yang lebih berkualitas, lebih aman, dan lebih terawat," kata Fernandes.

Baca juga: Terapkan Teknologi Hijau, Terminal Tanjung Sekong Catat BOR 57 Persen

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau