Pada kesempatan tersebut, perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali, menjelaskan bahwa unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat menjadi sumber inovasi dari perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: 10 Negara dengan Skor Pencapaian SDGs Tertinggi 2024
Ia pun mengapresiasi IGCN dan seluruh inovasi yang sudah dirancang oleh para innovator yang telah berkaitan dengan tiga unsur tersebut.
“Upaya tersebut merupakan contoh nyata untuk mencapai akselerasi yang inovatif, solutif, dan tidak konvensional agar dapat memberikan dampak yang terukur dan nyata kepada masyarakat,” terangnya.
Sebagai informasi, program SDGI merupakan agenda tahunan IGCN sejak 2023. Program ini diadakan di Indonesia untuk kedua kalinya yang melibatkan 16 tim inovator muda dari 15 perusahaan di seluruh Indonesia.
Program yang dimulai sejak Februari 2024 itu tidak tidak hanya melibatkan para inovator muda, tetapi juga melibatkan para chief executive officer (CEO), agen pemerintah, PBB, dan praktisi Bisnis.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali
Inovator Muda Indonesia tahun ini berasal dari 15 perusahaan, yakni PT Bank Jago Tbk, PT Domas Agrointi Prima, Dynapack Asia, HHP Law Firm, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, serta PT Kalbe Farma Tbk.
Selain itu, ada pula PT MMS Group Indonesia, PT Mowilex Indonesia, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pertamina Hulu Energy, PT Pertamina International Shipping, PT Prasadah Pamunah Limbah Industri, PT Samudera Indonesia Tbk, PT Singaland Asetama (SGA), dan PT TBS Energi Utama Tbk.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya