Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menurut laporan terbaru, pemerintah menjadi pendorong utama penerapan model ekonomi sirkular di masing-masing negara.

Hal tersebut mengemuka dalam laporan berjudul Global Circularity Protocol for Business yang disusun oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) berkolaborasi dengan The One Planet network (OPN) yang dirilis pada Juli 2024.

Para pembuat kebijakan perlu merangkai berbagai strategi untuk mengimplementasikan tujuan sirkularitas.

Baca juga: 5 Contoh Aksi Ekonomi Sirkular Dimulai dari Rumah

Laporan tersebut menemukan, lanskap kebijakan untuk ekonomi sirkular di setiap negara berbeda-beda dan terus berubah.

Oleh karena itu, diperlukan standardisasi definisi dan pendekatan guna membantu menanamkan konsistensi di berbagai wilayah.

Di satu sisi, kebanyakan tindakan kebijakan dalam peta jalan ekonomi sirkular nasional dan regional sering kali berfokus pada pengelolaan limbah.

Laporan tersebut merekomendasikan agar pemerintah mengalihkannya fokus ke seluruh siklus hidup termasuk kebijakan tentang desain ramah lingkungan dan perancangan untuk sirkularitas.

Baca juga: DLH Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular di Menteng, Edukasi Limbah

Selain itu, dibutuhkan kerja sama lintas pemerintah untuk mengoptimalkan tujuan ekonomi sirkular hingga tercapainya tujuan.

"Keterlibatan lintas pemerintah yang kuat adalah cara terbaik untuk memastikan pendekatan terpadu yang bekerja untuk semua tujuan sirkularitas," tulis laporan tersebut.

Akan tetapi, meski pemerintah menjadi pendorong utama ekonomi sirkular, keberhasilannya sangat terkait dengan pendorong ekosistem yang lebih luas.

Pendorong ekosistem bersifat lintas sektor dan memainkan peran penting dalam mendukung transisi yang adil.

Baca juga: Coca-Cola Dukung Ekonomi Sirkular, Terapkan Daur Ulang Botol RPET

Pengembangannya sangat bergantung pada kolaborasi publik-swasta dan lintas sektor yang kuat untuk mewujudkan perubahan sistemik.

Di sisi lain, sirkularitas dapat mengurangi dampak negatif dan memungkinkan dampak positif terhadap lingkungan.

Menghubungkan indikator ekonomi sirkular dengan dampak yang ditimbulkan dapat membantu menentukan risiko dan dampak yang dapat dihindari.

Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan sirkularitas sebagai instrumen untuk mengatasi kelangkaan sumber daya.

Sirkularitas juga mencapai tujuan net zero emission (NZE), memerangi hilangnya keanekaragaman hayati, mendorong transisi yang berdampak dan adil, serta menciptakan dampak ekonomi.

Baca juga: Tiga Tantangan Ekonomi Sirkular, Satu di Antaranya Daur Ulang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau