Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Hutan Terpadu dapat Pulihkan Keanekaragaman Hayati hingga Kesejahteraan Warga Lokal

Kompas.com - 14/08/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Melalui proyek restorasi hutan yang terpadu, ada tiga keuntungan yang bisa diperoleh sekaligus menurut penelitian terbaru.

Ketiga keuntungan tersebut adalah memulihkan keanekaragaman hayati, mengatasi krisis iklim, dan juga memberi manfaat bagi masyarakat di sekitar hutan.

Hal tersebut mengemuka dalam penelitian terbaru yang dipimpin Trisha Gopalakrishna dan diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: Di Kamboja, Ekoturisme Warga dan Swasta Tumbuhkan Ekonomi Sekaligus Konservasi

Penelitian tersebut menemukan, rencana proyek restorasi hutan yang terpadu dapat memberikan lebih dari 80 persen manfaat di ketiga aspek tersebut sekaligus.

Gopalakrishna dan rekan-rekan peneliti menggunakan asesmen yang disebut Kontribusi Alam bagi Masyarakat (NCP) untuk menunjukkan bagaimana memulihkan alam dan keanekaragaman hayati dapat membantu masyarakat untuk berkembang jika dilakukan dengan hati-hati.

Mereka mengatakan, hal itu menunjukkan ada hubungan holistik antara pemulihan dan manfaat bagi kemanusiaan yang dapat mencakup pengurangan kesenjangan sosial ekonomi.

Di India, tempat pemetaan dilakukan, antara 38 sampai 41 persen orang yang terkena dampak rencana tata ruang terpadu untuk hutan-hutan ini termasuk kelompok yang kurang beruntung secara sosial ekonomi.

Para peneliti membuat peta seluas 3,88 juta hektar area restorasi hutan yang memungkinkan.

Baca juga: Dorong Konservasi Penyu di Bali, WWF dan Indosat Kembangkan Program Berbasis IoT

Mereka menemukan, rencana terpadu memberikan rata-rata 83,3 persen dari NCP mitigasi krisis iklim, 89,9 persen dari nilai NCP keanekaragaman hayati, dan 93,9 persen dari NCP masyarakat dibandingkan dengan yang diberikan oleh rencana tujuan tunggal.

Gopalakrishna menuturkan, sangat penting untuk melibatkan masyarakat lokal saat merancang proyek konservasi dan itu dapat membuat pekerjaan lebih efisien.

"Menurut pendapat saya, lingkungan atau keanekaragaman hayati dan kebutuhan masyarakat lokal saling kompatibel. Ada banyak contoh yang menunjukkan keduanya berkembang pesat di berbagai wilayah di dunia, termasuk India," ujar Gopalakrishna, sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (12/8/2024).

Dia menuturkan, sebaliknya proyek lingkungan yang mengabaikan atau melemahkan kebutuhan masyarakat setempat dapat berbahaya dan sering kali tidak berhasil memenuhi tujuan lingkungannya.

Baca juga: Dapat Penukaran Utang untuk Konservasi Terumbu Karang, KKP Fokus Laut Timur

Gopalakrishna menambahkan, proyek restorasi terkadang memiliki fokus yang sempit dan dapat menyebabkan pertentangan.

"Misalnya, jika Anda berfokus pada penyimpanan karbon, Anda hanya menanam spesies pohon tertentu dan memagari hutan untuk melindunginya. Jika Anda berfokus pada keanekaragaman hayati, Anda hanya mengelola hutan untuk spesies tertentu, seperti harimau bengal atau gajah asia yang menjadi simbol. Jika Anda berfokus pada mata pencaharian manusia, Anda hanya dapat menanam spesies yang menyediakan bahan bangunan dan kayu bakar untuk memasak," jelas Gopalakrishna.

Dengan mengintegrasikan ketiga aspek dalam poryek restorasi hutan, Gopalakrishna mengaku senang studi tersebut dapat memberikan ketiganya dampak yang signifikan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau