Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2024, 17:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Program co-firing biomassa di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara menjadi salah satu upaya menjalankan nilai sustainability dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Co-firing merupakan metode pencampuran biomassa dengan batu bara dalam pembakaran di dalam PLTU.

Direktur PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan, penerapan co-firing dalam PLTU menjadi upaya mensubtitusi batu bara dan menurunkan emisi.

Baca juga: Green Logistic Bisa Kurangi Emisi Karbon hingga 70 Persen

"Kalau semua (PLTU) memanfaatkan batu bara, tidak ada elemen hijau dan keberlanjutannya. Ketika dicampur biomassa akan muncul green electricity," kata Iwan dalam Lestari Summit 2024 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

KG Media berkolaborasi dengan mitra seperti BRI, Astra, PLN, dan Pertamina untuk mendukung kesuksesan Lestari Summit 2024.

PLN menargetkan co-firing PLTU dapat dilaksanakan dengan campuran setidaknya 10 persen di 52 PLTU yang ada. Dengan target tersebut, butuh pasokan biomassa setidaknya sekitar 10 juta ton per tahun.

Bila sesuai target, penurunan emisi yang bisa dicapai sebesar 11 juta ton setara karbon dioksida dari penerapan co-firing PLTU.

Tahun lalu, realisasi co-firing mencapai 1 juta ton biomassa. Tahun ini, yani 2024, ditargetkan biomassa yang bisa diserap mencapai 2 juta ton.

Baca juga: Susun NDC Kedua, Penangkap Karbon dan Co-firing Perlu Ditimbang Ulang

Iwan menuturkan, implementasi co-firing biomassa juga memanfaatkan limbah yang ada seperti limbah pertanian atau limbah pengolahan kayu.

"Potensi subtitusi batu bara (untuk PLTU) terbuka dengan lebar dan sangat besar untuk renewable energy power plant," ucap Iwan.

Ekonomi kerakyatan

Iwan menyampaikan, biomassa yang diserap untuk co-firing mengambil dari sumber lokal yang disediakan oleh penyedia lokal atau masyarakat.

"Kalau batu bara, kami berkontrak dengan korporasi. Kalai biomassa ini sifatnya kerakyatan. Kami berhubungan langsung dengan petani-petani dan agregator lokal," papar Iwan.

Baca juga: Teknologi PLTU di Indonesia Mampu Serap Target Co-firing Biomassa

Dengan melibatkan sumber lokal, co-firing biomassa pada 52 PLTU menciptakan multiplier effect dalam skala ekonomi yang sangat besar.

Selain itu, penerapan co-firing di 52 PLTU juga bisa melibatkan 1,25 juta masyarakat dalam penyediaan biomassa serta memunculkan potensi ekonomi Rp 9,43 triliun per tahun.

"Pelibatan itu melalui pengumpulan limbah biomassa, proses produksi, rantai pasok, serta penanaman dan ekosistem biomassa," ucap Iwan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keputusan Menteri Energi ASEAN Dorong CCS Dinilai Setengah Hati Wujudkan Transisi

Keputusan Menteri Energi ASEAN Dorong CCS Dinilai Setengah Hati Wujudkan Transisi

LSM/Figur
Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

LSM/Figur
Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau