Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Kinerja Hijau dan Implementasi "Green Leadership"

Kompas.com - 28/08/2024, 12:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, ekonomi hijau dapat membuka hingga 19,4 juta lapangan kerja baru. Keempat, pendapatan pekerja meningkat hingga Rp 902,2 triliun.

Dampak dari ekonomi hijau tidak dapat dicapai tanpa adanya digitalisasi. Digitalisasi menjadi pilar penting dalam ekonomi Indonesia maupun global.

Teknologi digital memungkinkan efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor, mulai dari manufaktur, transportasi, hingga layanan publik.

Digitalisasi juga membuka peluang besar untuk menciptakan ekonomi lebih inklusif dan berkelanjutan, dengan memungkinkan akses lebih mudah ke informasi, layanan, dan pasar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kita bisa ambil contoh pemanfaatan QRIS. Penggunaan QRIS mengurangi penggunaan kertas, sehingga dapat meminimalkan penebangan hutan.

Pada April 2024, Bank Indonesia mencatat transaksi di QRIS meningkat 175,44 persen secara tahunan. Nilai transaksi digital banking tumbuh 16,15 persen menjadi Rp 15.881,53 triliun.

Penggunaan QRIS menjadi ilustrasi bagaimana digitalisasi berkontribusi pada ekonomi hijau. Pada dasarnya ekonomi hijau adalah ekonomi berbasis lingkungan, bagaimana pemimpin dapat meningkatkan produktivitas ekonomi sembari menjaga kelestarian alam.

Penelitian dari Hao et al. (2023) memvalidasi hubungan antara digitalisasi dengan ekonomi hijau.

Menurut mereka, digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi hijau mewakili tren pertumbuhan stabil, dan digitalisasi secara keseluruhan secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

Dengan demikian, digitalisasi di sektor ekonomi hijau harus dilakukan. Kepemimpinan hijau harus mendorong penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur digital dan mempromosikan efisiensi energi dalam operasional teknologi.

Fokus ketiga adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pondasi dalam pilar ini adalah pembangunan manusia.

Artinya, kepemimpinan hijau perlu membekali manusia-manusia Indonesia dengan kemampuan yang relevan dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Mengutip dari DW, Kementerian PPN/Bappenas memperkirakan akan ada 15,3 juta pekerjaan baru di sektor ekonomi hijau hingga 2045.

Meskipun belum ada data spesifik, angka ini merupakan potensi yang perlu pemerintah gali. Pemimpin hijau harus mempersiapkan infrastruktur dan ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan talenta-talenta hijau.

Anak muda di Indonesia sangat meminati pekerjaan di sektor hijau ini. Riset UKM Suara Mahasiswa dengan Yayasan Cerah tahun 2023 menemukan, ada 98 persen anak muda yang tertarik bekerja di sektor hijau.

Dari sisi pemberi kerja, mereka juga menginginkan talenta-talenta di sektor hijau. Namun demikian, menurut survei lembaga nirlaba tenaga kerja nasional Jobs for the Future di tahun 2024, sebanyak 80 persen pemberi kerja mengakui bahwa lebih banyak sumber daya seperti akses pendanaan dan informasi akan membantu karyawannya, meningkatkan kesadaran akan bisnis mereka, dan menciptakan lebih banyak pekerjaan.

Indonesia merupakan negara dengan penerima investasi hijau terbesar di Asia Tenggara. Dalam Southeast Asia’s Green Economy 2024 Report, Indonesia menerima sebesar 1,59 miliar dollar AS, meningkat 28 persen dari tahun sebelumnya.

Pemimpin hijau harus manfaatkan capaian tersebut karena investor melihat potensi besar Indonesia dalam ekonomi hijau.

Merajut simpul kepemimpinan hijau

Oleh karena itu, kepemimpinan hijau perlu menerapkan kebijakan yang mendukung ekosistem pembangunan ekonomi hijau.

Ekosistem ekonomi hijau melibatkan masyarakat lokal, perusahaan, pemerintah, akademisi, media, dan organisasi nonprofit.

Perlu adanya kolaborasi dan kemitraan yang komprehensif dari masing-masing pemangku kepentingan agar ekosistem ekonomi hijau bisa terbentuk.

Setidaknya, ada tiga hal yang perlu kita persiapkan secara matang agar bisa meraih ekonomi hijau dengan maksimal.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau