Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulasi dan Pendanaan Jadi Tantangan Transisi Energi di Sektor Tenaga Listrik

Kompas.com - 12/09/2024, 08:30 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan saat ini, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam transisi energi, khususnya dalam hal tenaga listrik.

Direktur Pengembangan Program Ketenagaan Listrik, Direktorat Jenderal Ketenagaan Listrik, Kementerian ESDM, Wanhar mengatakan, setidaknya terdapat empat tantangan terbesar. 

"Tidak hanya untuk Indonesia, sebetulnya untuk seluruh negara-negara juga di luar Indonesia. Tantangan dalam rangka transisi energi, tentu saja yang pertama adalah saya mulai dari regulasi," ujar Wanhar dalam sesi diskusi "Indonesia Sustainable Energy Week" (ISEW) 2024 di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca juga: Kementerian ESDM Akui Regulasi Transisi Energi Masih Belum Lengkap 

Menurutnya, sebelum COP21, Indonesia masih mengandalkan sistem yang berbasis pada permintaan dan risiko biaya (demand and risk cost). Akibatnya, penggunaan batu bara masih mendominasi, dengan porsi mencapai 67 persen dalam bauran energi Indonesia.

Regulasi Indonesia saat ini baru berfokus pada tiga hal, yakni kecukupan listrik, keandalan, dan keterjangkauan.

"Selama ini, regulasi kita lebih banyak berfokus pada aspek-aspek ini, sehingga saat transisi energi dan dekarbonisasi mulai diperkenalkan, kita menghadapi beberapa kesulitan," imbuhnya. 

Tantangan teknologi 

Saat ini, pihaknya terus berupaya mendorong regulasi dan peta jalan (roadmap) untuk memperbaiki iklim investasi menuju transisi energi dan menarik lebih banyak investor.

Beberapa aturan tersebut telah tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), Kebijakan Energi Nasional (KEN), hingga penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Energi Terbarukan. 

Baca juga: Kementerian ESDM Dorong Smart Grid dan Baterai untuk Transisi Energi

"Setelah regulasi, tentu saja dengan porsi batu bara yang besar ini, kita membutuhkan infrastruktur dan teknologi. Teknologi apa yang bisa menggantikan kapasitas batu bara, tapi tidak mengganggu kestabilan dan sistem," tuturnya. 

Potensi energi terbarukan seperti tenaga hidro, geotermal, matahari, dan angin menurutnya akan terus dimaksimalkan demi mengejar target net zero emission (NZE) pada 2060. 

Sisi Pendanaan

Lebih lanjut tantangan transisi energi sektor kelistrikan lainnya berasal dari pendanaan. Menurut Wanhar, dana yang tersedia saat ini mungkin hanya mencakup sekitar 50 persen dari total kebutuhan transisi energi.

Ia menyebut, pihaknya terus berusaha untuk membuat investasi di sektor ini lebih menarik, termasuk melalui peraturan yang mendukung.

Baca juga: Indonesia-Jerman Perkuat Transisi Energi

"Di pendanaan ini, sebagaimana kita sudah maklumi, ada gap funding," ujarnya. 

Terakhir, penerimaan sosial masyarakat juga merupakan tantangan tersendiri. Transisi energi tidak hanya mempengaruhi pemerintahan dan industri, tetapi juga masyarakat.

Pemerintah perlu memastikan bahwa semua pihak terlibat secara adil, tidak dirugikan, dan mendapatkan kesempatan untuk beradaptasi dengan perubahan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau