Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 September 2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 12 tokoh profesional bisnis dari seantero dunia menyabet penghargaan bergengsi SDG Pioneers 2024 dari United Nations (UN) Global Compact.

UN Global Compact merupakan inisiatif dari Sekretaris Jenderal PBB yang menyerukan perusahaan-perusahaan di dunia menyelaraskan operasional beserta strategi mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Penyelarasan terhadap tujuan SDGs tersebut dilakukan melalui 10 Prinsip PBB Global Compact yang meliputi hak asasi manusia, lingkungan, ketenagakerjaan, dan antikorupsi.

Baca juga: Aeon Mall Indonesia Gelar Program Aksi Bersama untuk SDG

Sedangkan SDG Pioneers merupakan penghargaan terhadap para profesional yang berdedikasi dalam mendorong dan berinovasi dalam solusi pencapaian SDGs melalui teknologi, inisiatif, dan model bisnis baru sesuai dengan 10 Prinsip UN Global Compact.

Seleksinya difokuskan kepada para profesional bisnis yang bekerja dari semua level di perusahaan yang berpartisipasi dalam UN Global Compact.

Para pemenang yang dipilih berdasarkan regional yang mencakup Eropa Barat dan Amerika Utara, Amerika Latin dan Karibia, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, serta Asia-Oseania.

Setiap regional diambil dua pemenang yang terdiri dari dua kategori yakni usaha kecil dan menengah (UKM) dan perusahaan besar skala nasional atau multinasional.

Baca juga: Inisiatif Gnextion GIAS Group, Dorong SDG lewat Peningkatan Keterampilan Aplikator Bangunan

CEO dan Direktur Eksekutif UN Global Compact Sanda Ojiambo mengatakan, para penerima penghargaan SDG Pioneers tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam bisnis yang mereka jalankan dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan.

"Pendekatan inovatif dan komitmen mereka yang teguh terhadap keberlanjutan adalah contoh inspiratif tentang bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi untuk mencapai SDGs," kata Ojiambo dilansir dari siaran pers, Jumat (13/9/2024).

Penerima SDG Pioneers 2024 dinilai oleh panel ahli yang merupakan perwakilan Anggota Dewan UN Global Compact, bersama dengan pemenang SDG Pioneer sebelumnya, serta perwakilan dari akademisi dan badan PBB.

Berikut ke 12 pemenang penghargaan SDG Pioneer 2024 berdasarkan regional dan kategorinya:

Baca juga: Proyek Pompa Hidram MMSGI dan MHU Masuk Grand Final IGCN SDG Innovation Accelerator Award 2024

Afrika

  • UKM: Kevin Getobai dari Ololo Farming Company Ltd, Kenya

Kevin memimpin praktik pertanian berkelanjutan dengan fokus pada teknik pertanian inovatif yang menangani keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

  • Perusahaan besar skala nasional atau multinasional: Mennatullah AbdelGawad dari Hassan Allam Holding, Mesir

Mennatullah berdedikasi dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam industri konstruksi Mesir, mempromosikan praktik ramah lingkungan, dan memberdayakan masyarakat.

Asia-Oseania

  • UKM: Alison Chan dari Metrics Credit Partners, Australia

Alison mendorong strategi investasi berkelanjutan, dengan fokus pada solusi keuangan yang berdampak yang sejalan dengan tujuan lingkungan dan sosial.

  • Perusahaan besar skala nasional atau multinasional: Lucia Karina dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Indonesia

Lucia memimpin inisiatif dalam pengelolaan air dan berkontribusi pada target keberlanjutan global Coca-Cola.

Baca juga: Hari Kebaya Nasional 2024, Momentum Kebangkitan Kebaya untuk SDG

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
Pemerintah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
LSM/Figur
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
Swasta
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Swasta
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
LSM/Figur
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
LSM/Figur
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau