Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Kompas.com - 18/09/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Karena pemanasan global, Spanyol terancam menjadi iklim gurun menurut studi terbaru yang dilakukan para peneliti di Universitat Politecnica de Catalunya (UPC) Barcelona.

Para peneliti memperkirakan, curah hujan di Spanyol pada 2050 akan berkurang hingga 20 persen dibandingkan tingkat saat ini.

Hal tersebut membuat Spanyol beralih menuju stepa bahkan gurun bila merujuk pada pembagian lima klasifikasi zona iklim dari Koppen.

Baca juga: Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Penelitian tersebut dipresentasikan di Kongres Meteorologi Internasional dari European Meteorological Society (EMS) di Barcelona awal bulan ini.

"Proses pemanasan yang dihasilkan dari perubahan iklim telah sangat menonjol di Daratan Spanyol dan Kepulauan Balearic, mewakili titik panas sebenarnya," tulis para peneliti.

Seberapa panas Spanyol?

Antara tahun 1971 dan 2022, suhu di daratan Spanyol dan Kepulauan Balearic telah meningkat sebesar 3,27 derajat celsius.

Menurut para ahli di Soil Policy and Valuations Center (CPSV) UPC, suhu tersebut jauh di atas kenaikan rata-rata dunia yaitu 1,19 derajat celsius dan rata-rata Mediterania yaitu 1,58 derajat celsius.

Baca juga: Nyaris 3 Bulan Tak Hujan, 3 Provinsi Ini Mulai Kekeringan

Ketika musim panas 2022, suhu harian di Spanyol meningkat 43 persen dibandingkan tahun 1971.

Selama lebih dari setengah abad, musim panas telah berlangsung selama rata-rata 36 hari di seluruh Spanyol.

Terkait gelombang panas, frekuensinya meningkat. Dari rata-rata kurang dari satu kali per tahun antara 1971-1980, menjadi hampir dua kali dalam setahun antara 2013-2022.

Gelombang panas juga menjadi lebih panjang, dari rata-rata tiga hari menjadi sembilan hari.

Baca juga: Danau Tertua di Eropa Terancam Kekeringan

Studi menunjukkan, ada hubungan kuat antara peningkatan suhu dan penurunan curah hujan di Spanyol selama 50 tahun terakhir.

Antara tahun 1971 dan 2022, curah hujan berkurang pada tingkat 0,93 mm per tahun.

Kondisi tersebut membawa negara tersebut menuju periode kekeringan yang lebih parah yang berdampak pada warga dan pekerja.

Baca juga: 17 Juni, Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan Sedunia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Pemerintah
Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

LSM/Figur
Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

LSM/Figur
Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Swasta
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Swasta
15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau