Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Kompas.com - 22/10/2024, 15:54 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Transisi adil yang dimaksud akan memastikan bahwa pekerja dan masyarakat yang terdampak tidak membayar harga yang terlalu tinggi saat negara mereka beralih ke masa depan yang bebas dari bahan bakar fosil.

Baca juga:

Dampak Penggunaan Batu Bara

Batu bara menghasilkan emisi polutan dalam jumlah besar saat dibakar, termasuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang menyebabkan penyakit pernapasan.

Batu bara juga melepaskan karbon dioksida atau CO2, yang memerangkap panas di atmosfer, yang menyebabkan perubahan iklim dengan dampak mulai dari kekeringan hingga kebakaran hutan, banjir hingga badai tropis.

Namun setiap tahun, sekitar 15,5 miliar metrik ton karbon dioksida dihasilkan oleh 2.000 gigawatt tenaga batu bara.

Badan Energi Internasional (IEA) menyebut sektor listrik harus sepenuhnya didekarbonisasi di seluruh dunia pada tahun 2040, mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.

Dunia memiliki tujuh tahun tersisa untuk mengurangi tenaga batu bara untuk pembangkit listrik dari 36 persen pada tahun 2022 menjadi kurang 4 persen pada tahun 2030 untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan oleh Perjanjian paris.

Menurut IEA, peningkatan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi metana, dan peningkatan elektrifikasi dengan teknologi baru dapat menghasilkan lebih dari 80 persen penurunan emisi yang dibutuhkan pada tahun 2030.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau