Kolombia telah menempatkan keterlibatan masyarakat adat dan kelompok tradisional lain di pusat agenda COP16 di Cali.
Kantor PBB untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati pun turut menyerukan pemberian perlindungan khusus kepada masyarakat adat.
Sebab, mereka berbperan sangat penting dalam melindungi alam.
COP16 akan berupaya menyelesaikan program baru untuk memasukkan pengetahuan tradisional dalam rencana dan keputusan konservasi nasional.
Para negosiator KTT juga akan membahas kemungkinan pembentukan badan permanen untuk isu-isu masyarakat adat.
Hal tersebut akan memastikan bahwa kelompok-kelompok ini terwakili dalam pengambilan keputusan PBB tentang keanekaragaman hayati.
Baca juga: Solusi Perubahan Iklim Tak Selalu Baik untuk Keanekaragaman Hayati
Dalam COP15 di Montreal, Kanada, pada 2022, negara-negara kaya sepakat menyumbang setidaknya 20 miliar dollar AS per tahun mulai tahun 2025 untuk membantu negara-negara berkembang memenuhi tujuan alam mereka.
Rencananya lagi, pembiayaan tersebut akan ditingkatkan menjadi 30 miliar dollar AS pada 2030.
Akan tetapi, hingga saat ini, bantuan pembiyaan untuk pelestarian keanekaragaman hayati tersebut belum mencapai target.
Kini, pemerintah maupun perusahaan diharapkan mengumumkan upaya pendanaan lebih lanjut, sembari juga membahas mekanisme baru untuk menyalurkan pendanaan untuk keanekaragaman hayati.
Baca juga: KLHK: Keanekaragaman Hayati Hadapi Ancaman Kepunahan Serius
Meskipun pembahasan penanganan perubahan iklim terpisah dari keanekaragaman hayati, para pemimpin mencari cara untuk menangani kedua rangkaian tujuan tersebut secara bersamaan.
Bagaimanapun, kedua isu tersebut saling terkait erat.
Melestarikan dan menjaga alam membantu mengekang perubahan iklim. Di sisi lain, pemanasan global dapat menghancurkan keanekaragaman hayati dan mendorong kepunahan.
Para ahli mengatakan, COP16 harus meningkatkan tekanan menjelang KTT Iklim COP29 pada November di Baku, Azerbaijan.
Hal tersebut perlu dilakukan agar peran alam mendapat pengakuan lebih dalam memerangi perubahan iklim.
Baca juga: China Berkomitmen Terapkan Tata Kelola Keanekaragaman Hayati
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya