KOMPAS.com-Arsenal menjadi tim sepak bola pertama di dunia yang target nol emisinya disetujui oleh Science Based Targets Initiative (SBTi).
Arsenal Football Club sendiri bertujuan mencapai nol emisi pada tahun 2040. Perjalanan klub bola ini menuju keberlanjutan dimulai empat tahun lalu ketika menjadi tim Liga Premier pertama yang mendaftar ke Kerangka Kerja Aksi Iklim Olahraga PBB.
Sejak saat itu, The Gunners terus menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dan puncaknya adalah persetujuan dari SBTi.
"Kami berada dalam posisi di mana tindakan yang kami ambil menginspirasi perubahan dalam skala global. Tujuan kami adalah mendorong keberlanjutan bersama dengan para pendukung dan semua komunitas kami di seluruh dunia," ungkap Richard Garlick, Direktur Pelaksana Arsenal.
Baca juga:
Lantas apa saja komitmen Arsenal dalam mencapai nol emisi?
Dikutip dari Sustainability Magazine, Selasa (19/11/2024) rencana aksi nol emisi klub bersifat komprehensif yang menargetkan pengurangan di semua cakupan emisi.
Pada tahun 2030, Arsenal bertujuan untuk memangkas emisi gas rumah kaca Cakupan 1 dan 2 sebesar 42 persen dibandingkan dengan tingkat tahun 2021.
Klub juga akan mengurangi intensitas emisi Cakupan 3 sebesar 52 persen.
Target ini meningkat secara signifikan pada tahun 2040, dengan rencana pengurangan sebesar 90 persen untuk emisi Cakupan 1 dan 2, serta pengurangan sebesar 97 persen dalam intensitas emisi Cakupan 3.
Hal ini sangat mengesankan, karena sebagian besar perusahaan berjuang keras dengan pengurangan Cakupan 3.
"Kami bangga bahwa target nol emisi kami hari ini telah disetujui oleh SBTi, yang merupakan bagian dari komitmen kami untuk bersikap menyeluruh dan transparan dalam mengurangi jejak karbon kami," ungkap Hannah Mansour, Direktur ESG di Arsenal.
Baca juga:
"Kami terus mengambil tindakan yang sesuai dengan target ini, dengan fokus pada pengurangan emisi di seluruh rantai nilai kami," katanya lagi.
Untuk mencapai tujuan ambisius ini, Arsenal berfokus pada beberapa area utama, pertama dekarbonisasi energi. Klub berencana untuk mengoptimalkan konsumsi energi di semua fasilitasnya, termasuk Stadion Emirates dan Pusat Pelatihan Sobha Realty, sambil mempertahankan komitmennya terhadap 100 persen listrik terbarukan.
Kedua perjalanan dan transportasi. Di sini Arsenal melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi dari perjalanan klub, perjalanan karyawan, dan pengiriman produk.
Ketiga pengelolaan limbah: Klub bertujuan untuk meminimalkan limbah dan meningkatkan daur ulang, termasuk limbah hari pertandingan dan penggunaan air.
Keempat kolaborasi rantai pasokan: Arsenal berencana untuk bekerja sama dengan pemasok dan mitra untuk menetapkan tujuan dekarbonisasi dan mengurangi emisi dari barang dan layanan yang dibeli, seperti replika kaus.
Industri sepak bola semakin diawasi ketat atas dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan. Popularitas global olahraga tersebut dan seringnya perjalanan yang terkait dengan kompetisi internasional berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon.
Baca juga:
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh BBC, jejak karbon tim Liga Primer dapat setara dengan lebih dari 3.000 rumah tangga rata-rata di Inggris.
Lebih lanjut, dampak finansial dari langkah-langkah keberlanjutan tim sepak bola pun signifikan.
Meskipun investasi awal dalam teknologi dan praktik ramah lingkungan bisa sangat besar, hal itu sering kali menghasilkan penghematan biaya jangka panjang.
Misalnya, peralihan Arsenal ke lampu LED di Stadion Emirates diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen.
Selain itu, inisiatif ramah lingkungan dapat membuka aliran pendapatan baru melalui kemitraan dengan merek-merek yang peduli lingkungan yang tidak akan bekerja sama dengan klub.
Keberlanjutan sendiri telah menjadi semboyan nyata bagi klub. Semua 20 tim papan atas sekarang diharuskan untuk menerbitkan strategi keberlanjutan, termasuk kebijakan dan target yang kuat mengenai keberlanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya