Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Penggunaan Energi Nuklir pada 2032

Kompas.com - 03/12/2024, 15:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pemanfaatan nuklir sebagai langkah ketahanan energi pada 2032 mendatang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, hal itu tengah dibahas oleh Dewan Energi Nasional (DEN).

"Menyangkut nuklir, ini adalah langkah terobosan yang harus kita ambil. Di DEN, hal ini telah dibahas secara serius. Targetnya, pada tahun 2032, energi nuklir sudah bisa jalan," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

Baca juga:


Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjadikan nuklir sebagai bagian dari diversifikasi sumber energi, untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengatasi perubahan iklim.

Menurut Bahlil, kini pemerintah juga sedang menyelesaikan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembentukan Komite Pelaksana Program Energi Nuklir (KP2EN).

"Sosialisasi dan diskusi terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) juga telah dilakukan, sebagai bagian dari transisi energi menuju net zero emission (NZE) 2060,” papar dia.

Bahlil menjelaskan bahwa nuklir digunakan untuk memperluas bauran energi terbarukan. Lainnya, bisa memangkas biaya pokok penyediaan listrik. Ia menilai, pemanfaatan nuklir menjadi solusi menghadapi tantangan energi di masa depan.

“Sebagai tahap awal, kami akan memulai dalam skala kecil, mungkin sekitar 250-500 megawatt. Namun, ke depan pengembangan akan dilakukan dalam skala yang lebih besar,” tutur Bahlil.

Pemerintah meyakini, energi nuklir dapat menjadi solusi jangka panjang yang efisien dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Sementara itu, pengembangan PLTN selaras dengan target pemerintah dalam mencapai bauran energi baru dan terbarukan 23 persen pada 2025.

Baca juga: Siap Kerja Sama, Rusia Tunggu Keputusan RI Kembangkan Energi Nuklir

Bahlil mengkapkan, DEN akan melakukan pendampingan teknis maupun sosialisasi terkait pembangunan PLTN, termasuk memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai keamanan dan manfaat teknologi nuklir.

Dengan selesainya rancangan R-Perpres KP2EN, kata Bahlil, Indonesia kini berada pada jalur yang lebih terarah dalam pengembangan energi nuklir. Dia mencatat beberapa tantangan, antara lain teknologi dan pendanaan.

Kendati begitu, Bahlil optimistis langkah ini akan memberikan kontribusi besar bagi sistem energi nasional yang lebih efisien serta berkelanjutan. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Warga di Berau Manfaatkan Lahan Hutan Mangrove untuk Bertambak

Warga di Berau Manfaatkan Lahan Hutan Mangrove untuk Bertambak

Pemerintah
COP16 Riyadh: Investasi Restorasi Lahan Berdampak Ekonomi 30 Kali Lipat

COP16 Riyadh: Investasi Restorasi Lahan Berdampak Ekonomi 30 Kali Lipat

LSM/Figur
Kendaraan di Dunia Lepaskan 6 Juta Ton Serpihan Mikroplastik per Tahun

Kendaraan di Dunia Lepaskan 6 Juta Ton Serpihan Mikroplastik per Tahun

Pemerintah
Komisi Eropa Terbitkan Dokumen untuk Sederhanakan Pelaporan Keberlanjutan

Komisi Eropa Terbitkan Dokumen untuk Sederhanakan Pelaporan Keberlanjutan

Pemerintah
Agroforestri Intensif Dinilai Jadi Solusi Ketahanan Pangan dan Krisis Iklim

Agroforestri Intensif Dinilai Jadi Solusi Ketahanan Pangan dan Krisis Iklim

Pemerintah
40 Persen Perusahaan Global Terbesar Integrasikan Kinerja ESG dalam Gaji Eksekutif

40 Persen Perusahaan Global Terbesar Integrasikan Kinerja ESG dalam Gaji Eksekutif

Swasta
HUT Ke-19 PIKP PAMA Kutim: Istri Pilar Utama Keselamatan Kerja dan Produktivitas Pertambangan

HUT Ke-19 PIKP PAMA Kutim: Istri Pilar Utama Keselamatan Kerja dan Produktivitas Pertambangan

Swasta
Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Mutlak Diperkuat

Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Mutlak Diperkuat

Pemerintah
Tingkatkan Kesadaran K3, PT GNI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi SIO bagi Operator Alat Berat

Tingkatkan Kesadaran K3, PT GNI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi SIO bagi Operator Alat Berat

Swasta
Beri Ternak dengan Rumput Laut Bisa Kurangi Emisi Metana Hampir 40 Persen

Beri Ternak dengan Rumput Laut Bisa Kurangi Emisi Metana Hampir 40 Persen

LSM/Figur
COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan

COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan

Pemerintah
PAGE Fase 2 Diteruskan dengan Fokus Ekonomi Sirkular dan Keuangan Berkelanjutan

PAGE Fase 2 Diteruskan dengan Fokus Ekonomi Sirkular dan Keuangan Berkelanjutan

Pemerintah
5,4 Juta Orang di Haiti Alami Kerawanan Pangan Akut

5,4 Juta Orang di Haiti Alami Kerawanan Pangan Akut

Pemerintah
RI-Kanada Sepakati Kerja Sama Mineral Kritis dan Transisi Energi

RI-Kanada Sepakati Kerja Sama Mineral Kritis dan Transisi Energi

Pemerintah
Singapura Bakal Ubah Kota demi Udara yang Lebih Bersih

Singapura Bakal Ubah Kota demi Udara yang Lebih Bersih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau