Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2024, 17:41 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

Dukungan tersebut ditunjukan melalui upaya budi daya padi biosalin di pesisir utara Semarang, tepatnya di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa tengah (Jateng).

Program tersebut merupakan bagian dari Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2 hasil kerja sama antara Pemkot Semarang dengan BRIN pada 2024 dengan Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu.

Baca juga: Dukung Swasembada Gula 2028, BNI dan SGN Salurkan KUR ke Petani Tebu

Untuk diketahui, kondisi lahan pesisir utara Jawa dikenal abrasif dan kurang subur akibat pengikisan oleh air laut yang mengandung kadar garam tinggi.

Adapun demi menghijaukan kembali pesisir utara Semarang, penanaman varietas padi biosalin bisa menjadi solusi untuk menghidupkan kembali lahan-lahan tersebut.

Padi bioselin sendiri merupakan varietas benih padi yang tahan akan kadar garam tinggi.

BRIN menanam padi tersebut di lahan pesisir seluas 20 hektare (ha) dengan potensi perluasan hingga 100 ha. Sebagian dari area tersebut merupakan lahan tidur yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

Baca juga: PGN Dorong Konservasi Lingkungan di Gunungpati Melalui Urban Farming

Dalam pelaksanaannya, BRIN juga menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mempercepat penyiapan lahan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita mengatakan, pertanian merupakan salah satu sektor yang esensial dalam rangka ketahanan pangan.

Oleh karena itu, upaya pemanfaatan lahan pesisir untuk budi daya padi biosalin yang dilakukan PGN bersama Pemkot Semarang mendapatkan apresiasi dari BRIN.

"Program biosalin ini merupakan bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan. Ada sekitar 400 hektar tanah sejenis yang bisa ditanami dengan varietas biosalin. Program ini juga untuk mendukung program Indonesia Emas 2045," ujar Mbak Ita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).

Baca juga: PGN Bagikan 1.000 Bibit Pohon Gratis, Ludes Diserbu Warga Semarang

Sementara itu, Kepala Pusat Riset SPBPDH BRIN Nugroho Nur Susanto menjelaskan bahwa upaya kerja sama dari BRIN dengan seluruh stakeholder bertujuan untuk mendukung program pemerintah melalui riset dan pengembangan keilmuan.

“Kami berharap, hasil riset kami bisa diaplikasikan dan bermanfaat untuk masyarakat. Utamanya, seperti yang kami lakukan bersama Pemkot Semarang dan PGN hari ini. Budi daya padi biosalin diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan Kota Semarang," jelas Nugroho.

Direktur infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta menuturkan, lingkup bantuan corporate social responsibility (CSR) dari PGN mencakup pengembangan produksi padi biosalin dari Desember 2024 hingga April 2025.

PGN bersama BRIN dan Pemkot Semarang mendukung program ketahanan pangan nasional melalui budidaya padi biosalin.Dok. PGN PGN bersama BRIN dan Pemkot Semarang mendukung program ketahanan pangan nasional melalui budidaya padi biosalin.

Bantuan tersebut meliputi penyediaan benih dan pupuk, pendampingan pascapanen, serta pengolahan dan prosesing benih yang akan berlangsung hingga Desember 2025.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
Kolaborasi UMKM Garut dan BRIN Bikin Gedebog Pisang Naik Kelas
LSM/Figur
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
Inovasi Doktor Termuda IPB yang Kembangkan Metode Deteksi Kerusakan akibat Karhutla
LSM/Figur
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Tenaga Angin Bisa Pulihkan Laut, Cukup Sisihkan 1 Persen Dana Proyek
Pemerintah
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Gajah Dianggap Teman oleh Mamalia Hutan, Kepunahannya Picu Kerusakan
Pemerintah
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Negara Berkembang Butuh 420 Miliar Dollar AS per Tahun untuk Kesetaraan Gender
Pemerintah
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
Bukan Cuma Limbah, Ampas Kopi Bisa Jadi Beton Kuat dan Berkelanjutan
LSM/Figur
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Satgas PKH Kuasai 81.793 Hektare TN Tesso Nilo untuk Kembalikan Fungsi Lahan
Pemerintah
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
Darurat Air Dunia: 40 Persen Daratan Rusak, 3 Miliar Orang Terancam
LSM/Figur
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Kemenhut: Tambang Masih Bakal Lanjut tetapi Disertai Rehabilitasi
Pemerintah
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Swasta
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam 'Green Job' Energi Surya
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya
Swasta
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
Swasta
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Pemerintah
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Pemerintah
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau