Meningkatkan jumlah sarang penyu terjadi karena tidak adanya proyek pembangunan di dalam pangkalan. Selain itu, ada patroli harian dari sukarelawan.
Baca juga: 6 Kabar Baik soal Lingkungan Sepanjang Mei
Guna mengurangi puntung rokok, Ibu Kota Slovakia, Bratislava, membuat terobosan pengelolaan sampah tersebut menjadi aspal.
Untuk memulai langkah itu, pertama-tama diperlukan pemilahan khusus puntung rokok untuk dijadikan bahan baku.
Perusahaan pengelola sampah kota tersebut, Odvoz a Likvidacia Odpadu (OLO), lantas menciptakan wadah khusus untuk menampung puntung rokok.
Mulai 2024, OLO akan menempatkan wadah yang dirancang khusus untuk menampung puntung rokok di acara-acara publik
Bekerja sama dengan Dewan Kota Bratislava dan perusahaan SPAK-EKO dan EcoButt, OLO akan membantu mengubah sampah puntung rokok yang terkumpul menjadi aspal untuk jalan.
Proyek bersama ini akan menyulap puntung rokok bekas menjadi serat khusus yang kemudian dapat menjadi bahan tambahan untuk pembuatan aspal.
Manajer Ekonomi Sirkular OLO Martina Cechova mengatakan, memilah sampah puntung rokok adalah langkah awal yang bisa dilakukan warga untuk berkontribusi membersihkan lingkungan.
Baca juga: Kabar Baik, Tanah Adat Knasaimos di Papua Resmi Diakui Bupati Sorong Selatan
Sejauh ini, sudah ada tujuh negara di dunia yang mengandalkan kebutuhan listriknya dari energi terbarukan di atas 99,7 persen.
Ketujuh negara tersebut adalah Albania, Bhutan, Etiopia, Islandia, Nepal, Paraguay, dan Republik Demokratik Kongo.
Energi terbarukan yang negara-negara tersebut manfaatkan berasal dari berbagai sumber seperti panas bumi, hidro, angin, dan matahari.
Capaian tersebut disampaikan dari laporan dua lembaga internasional, International Energy Agency (IEA) dan International Renewable Energy Agency (Irena).
Selain ketujuh negara tersebut, ada satu lagi negara yang mengandalkan energi terbarukan sebesar 98,38 persen yaitu Norwegia.
Baca juga: 4 Kabar Baik soal Lingkungan Sepanjang April
Para peneliti dari Chalmers University of Technology membuat terobosan dengan menciptakan baterai dari serat karbon.
Karena kekuatannya, bahan dasar baterai tersebut cukup kokoh untuk berfungsi sebagai struktur penahan beban.
Baterai tersebut diklaim sebagai baterai terkuat di dunia dan dapat diintegrasikan ke dalam desain kendaraan untuk mengurangi berat dan meningkatkan jarak tempuh.
"Kami telah berhasil menciptakan baterai yang terbuat dari komposit serat karbon yang sekuat aluminium dan cukup padat energi untuk digunakan secara komersial," kata ilmuwan Chalmers University of Technology Richa Chaudhary.
Baca juga: Kabar Baik, Energi Terbarukan Dunia Meningkat 50 Persen
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya