Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Kaya Bisa Bantu Atasi Masalah Iklim, Saatnya Minta Mereka Kurangi Emisi

Kompas.com - 07/03/2025, 18:12 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Studi baru mengungkap bahwa miliuner bisa membantu untuk mempercepat transisi menuju teknologi rendah karbon.

Namun semua itu, menurut penelitian yang dipublikasikan di Plos Climate, bisa terwujud ketika The Have siap mengekang konsumsi berlebih untuk menurunkan jejak karbon mereka.

Kesimpulan tersebut di dapat setelah tim peneliti gabungan dari University of Bath dan University of Oxford di Inggris menyurvei orang kaya di Inggris.

Seperti dikutip dari Guardian, Jumat (7/3/2025), peneliti menemukan 10 persen orang terkaya di Inggris cenderung berinvestasi pada kendaraan listrik, pompa panas, dan alternatif energi bersih lainnya, dan lebih cenderung mendukung kebijakan hijau.

Tapi peneliti juga menemukan bahwa orang kaya menggunakan lebih banyak energi di rumah, cenderung menggunakan moda transportasi pesawat terbang, dan meremehkan dampak karbon dari perilaku mereka sendiri.

Baca juga: UE Longgarkan Target Emisi Produsen Mobil

Akibatnya, banyak orang kaya terperangkap dalam kontradiksi. Mereka secara vokal mendukung aksi iklim sementara pada saat yang sama secara material memperburuk kerusakan iklim.

Sebelumnya, penelitian oleh lembaga amal anti-kemiskinan Oxfam menemukan bahwa dalam 25 tahun antara tahun 1990 dan 2015, sebanyak 10 persen orang terkaya menyumbang lebih dari setengah emisi karbon dioksida.

Bahkan di Inggris, di mana kesenjangan kekayaan relatif lebih kecil, penelitian menunjukkan emisi rumah tangga dari 10 persen orang terkaya tiga kali lipat dari 10 persen orang termiskin.

Namun, dampak yang tak proporsional ini juga berarti bisa memiliki efek positif yang sangat besar jika ada perubahan pada masyarakat kaya tersebut.

Untuk itu peneliti kemudian meneliti hubungan individu yang lebih kaya dengan perilaku terkait emisi karbon untuk menyelidiki kapasitas mereka untuk berubah.

"Yang kami temukan adalah meskipun orang kaya memang memiliki emisi karbon yang lebih tinggi daripada populasi umum, mereka juga berada dalam posisi yang sangat kuat untuk mengurangi tidak hanya emisi mereka sendiri tetapi juga emisi orang lain," kata Hettie Moorcroft, penulis utama studi ini.

Moorcroft dan rekan-rekannya menyurvei lebih dari 1.000 orang, termasuk kelompok sasaran yang terdiri dari 43 orang kaya dengan penghasilan lebih dari 150.000 poundsterling setahun. Mereka kemudian melakukan wawancara mendalam.

Mereka menemukan bahwa orang kaya tidak hanya memiliki akses yang lebih besar ke teknologi rendah karbon dengan biaya awal yang tinggi, seperti pompa panas dan kendaraan listrik, tetapi lebih santai dalam membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

Orang-orang kaya juga lebih terinformasi dan peduli tentang perubahan iklim, dengan 81 persen dari kelompok kaya mengatakan tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasinya.

Namun, tim tersebut juga menemukan sejumlah hambatan terhadap penerapan perilaku rendah karbon di kalangan orang kaya.

"Orang kaya cenderung memiliki emisi karbon yang lebih tinggi karena pendapatan dan konsumsi cukup banyak mengikuti banyak hal. Hal itu menghalangi mereka berkontribusi secara positif," kata Moorcroft.

Orang-orang kaya juga lebih cenderung menghubungkan peningkatan konsumsi dengan kesejahteraan mereka. Misalnya, salah satu narasumber mengatakan ia tidak suka membeli barang bekas.

Akan tetapi, terlepas dari ketidakkonsistenan yang tampak ini, para peneliti mengatakan mereka bisa membantu percepatan perubahan positif dalam meningkatkan aksi iklim.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Swasta
UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

Pemerintah
Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

LSM/Figur
Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Pemerintah
Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Swasta
Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

LSM/Figur
Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Advertorial
Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

LSM/Figur
Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

LSM/Figur
97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

Swasta
PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap 'Sustainability Washing'

Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap "Sustainability Washing"

Swasta
Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Swasta
MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau